Keracunan saat Hajatan di Boyolali
Sambal Goreng Ati Ubah Pernikahan di Boyolali Jadi Hari Petaka, Pengantin Sampai Tamu Keracunan
Mempelai wanita di Boyolali diduga juga ikut keracunan. Dia sempat membuat keluarga khawatir karena tidak keluar kamar.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Acara resepsi pernikahan warga Banaran, Boyolali yang mestinya jadi hari bahagia, malah menjadi hari petaka.
Makanan yang dikonsumsi dalam hajatan yang digelar Minggu (26/2/2023) itu diduga membuat ratusan orang tamu keracunan.
Tak hanya tamu, pengantin juga merasakan gejala keracunan seperti mual, muntah hingga diare.
DF, sang mempelai wanita, sempat menggegerkan keluarga.
Sebab dia tak kunjung keluar rumah ketika akan diboyong ke rumah mempelai laki-laki di Desa Candigatak, Kecamatan Cepogo.
Baca juga: Versi Laboratorium, Ternyata Ini Makanan yang Bikin Undangan Hajatan di Boyolali Keracunan
"Iya, iya ikut keracunan," kata Kapolsek Boyolali, AKP Joko Winarno kepada TribunSolo.com, Senin (27/2/2023).
Hal itu diketahui setelah Joko mendapat informasi dari banyaknya pengiring yang tak jadi ikut.
Sebab, jelang keberangkatan ke rumah mempelai laki-laki untuk acara ngunduh mantu, banyak pengiring yang semula mau ikut tak jadi.
Para pengiring yang dari masih keluarga sendiri itu banyak yang absen lantaran mengeluhkan kondisi tubuhnya.
Begitu juga dengan mempelai wanita yang tak kunjung keluar untuk berangkat.
"Sampai pengantinya pun jam setengah 8 itu pun (tak keluar). Harusnya sudah kami jadwalkan ke lokasi yang laki-laki. Tapi yang perempuan itu, gimana ya bahasane. Gemeter gitu lah," jelasnya.
Pengantin perempuan itu pun juga ikut melakukan pemeriksaan bersama.
"Tadi juga ikut periksa di sini," katanya.
Dari keterangan tenaga medis, indikasi penyebab keracunan ini bersumber dari makanan sambel goreng ati sapi atau terik daging sapi.
Selain pemeriksaan kesehatan, sampel makanan dalam hajatan itu juga sudah diambil untuk dilakukan uji laboratorium.
"Bahan makanan daging diolah oleh tetangga yang punya hajat," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.