Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Fakta Baru Duit Arisan Rp1 Miliar Digondol Sejoli Mahasiswa Asal Klaten : Member Tak Pernah Bertemu

Admin yang membawa kabur uang Rp1 miliar yakni ABN dan GK, mahasiswa di Semarang asal Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/istimewa
Screenshoot akun @arisantetap2019. Admin yang membawa kabur uang Rp1 miliar yakni ABN dan GK, mahasiswa di Semarang asal Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Korban arisan online dengan admin sejoli asal Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten terus buka suara.

Bahkan, pantauan TribunSolo.com di @arisantetap2019 akun digembok.

Akun tersebut setidaknya difollow oleh 202 pengikut dan 110 yang di ikuti akun.

Salah satu korban asal Sukoharjo, M mengatakan sejak ikut arisan selama satu tahun, dirinya sama sekali belum pernah bertemu admin.

"Banyak juga member belum pernah ketemu dengan admin," ungkap M, Senin (6/3/2023).

M sendiri mengetahui arisan dari seorang teman, saat ia bergabung oleh admin ditawarkan arisan dan oper slot.

"Saat saya gabung, ditawari arisan dan oper slot dengan untung berbeda-beda," kata M.

Ia sendiri sudah ikut arisan selama 1 tahun, dan awal ingin ikut arisan agar bisa menabung.

Menurut M, selain arisan online si admin juga membuka arisan offline.

"Kalo tidak salah juga buka arisan offline di Klaten sama teman kuliahnya," jelasnya.

Dia menyebut, jika korban mencapai 60 orang.

Baca juga: Kesaksian Member Arisan Bodong Klaten: Uang Teman Kembali 4 Kali Lipat, Member Berani Taruh Rp14Juta

Baca juga: Kronologi Duit Arisan Rp1 Miliar Digondol Sejoli Mahasiswa Asal Klaten : Korban Dijanjikan Untung

"Total kerugian Rp1 miliar (semua), kalau saya Rp14,6 juta," aku dia.

Admin yang membawa kabur uang Rp1 miliar yakni ABN dan GK, mahasiswa di Semarang asal Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.

KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa mengatakan hingga saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

"Saat ini masih diselidiki, sejak pelaporan (2/3/2023) awal kasus tersebut," ungkap dia.

Ke Depan pihaknya juga masih melakukan proses klarifikasi beberapa saksi dan korban, serta bukti-bukti pendukung.

"Ke depannya kami juga masih melakukan proses klarifikasi beberapa saksi dan korban, juga mengumpulkan data sebagai bukti pendukung," ucapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved