PPP Bakal Temui PDIP & PBB, Arsul Sani Sebut Koalisi Bisa Berubah : Bisa Bertambah, Bisa Berkurang

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berpotensi goyah.

Itu setelah PPP berencana menjalani komunikasi dengan dua partai politik di luar koalisi tersebut, yakni PBB dan PDI Perjuangan (PDIP).

Pertemuan dengan PBB dijadwalkan pada Senin (13/3/2023) sementara dengan PDIP pada Rabu (15/3/2023).

Wakil Ketua Umum DPP PPP, Arsul Sani menyampaikan koalisi-koalisi yang sudah terbentuk saat ini masih dinamis.

Termasuk dengan KIB yang saat ini telah diisi PPP, Golkar, dan PAN.

"Yang jelas, koalisi partai politik semua itu masih terbuka berubah, artinya satu koalisi bisa bertambah, bisa berkurang," kata Arsul, kepada TribunSolo.com, Jumat (10/3/2023).

Rencana PPP menjalin komunikasi dengan PDIP dan PBB kemudian membuat spekulasi bila tiga partai politik tersebut bakal membuat poros koalisi baru.

Spekulasi tersebut tidak dibenarkan, namun juga tidak disalahkan oleh Arsul.

"Kami berterimakasih dan terhormat juga diajak untuk berkoalisi dengan partai terbesar di negara ini, partai pemenang Pemilu," kata dia.

"Ini kan proses juga masih berjalan," tambahnya.

Baca juga: Airlangga Bakal Temui Cak Imin, Golkar Bakal Tinggalkan KIB dan Merapat ke Koalisi Gerindra-PKB ?

Baca juga: Politisi PAN Solo Dorong Golkar Percaya Diri Usung Airlangga-Erick Thohir Bersama KIB, Ini Alasannya

Kekuatan PDIP tidak bisa dipandang remeh.

Terlebih, status mereka sebagai pemenang Pemilu 2019 dengan torehan 27.053.961 atau 19,33 persen suara.

PPP saat ini juga tengah memetakan politik saat tahun 2024.

Mereka ingin pembangunan lima tahun setelah pemilihan tersebut ada kontinuitas.