Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Guru Cabuli Siswi di Wonogiri

Tanggapi Kasus Guru di Wonogiri Cabuli Siswi SMP hingga Hamil, Wabup Wonogiri: Hukum Berat Pelaku

Wakil Bupati Wonogiri ikut buka suara soal kasus pencabulan siswi SMP hingga hamil di Wonogiri. Dia meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kasus oknum guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Wonogiri yang melakukan tindakan cabul ke siswi SMP menjadi perhatian.

Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno mengatakan, kasus tersebut perlu mendapatkan penanganan serius.

Menurut dia, Bupati Joko Sutopo juga memberikan atensi pada kasus itu.

"Pelaku juga harusnya bisa mendapatkan hukuman seberat-beratnya," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Menurut dia, hukuman paling berat perlu diberikan ke pelaku demi memberikan efek jera serta sebagai pengingat masyarakat.

Baca juga: Kisah Pilu M, Siswi SMP Wonogiri yang Jadi LC Karaoke dan Dihamili Guru : Ayah Sakit, Ibu Nikah Lagi

Agar hal-hal yang dilakukan oknum guru tersebut tak terulang di kemudian hari karena hukuman berat menanti ketika melakukan hal serupa.

Menurutnya saat ini sudah ada satgas yang dibentuk untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.

Meskipun ia tak memungkiri kasus kekerasan seksual kepada anak di wilayahnya masih terjadi. 

"Efektivitas juga perlu ditingkatkan. Posyandu remaja juga sudah terbentuk. Kepedulian masyarakat terkait UUPA ini harus kita tingkatkan," tandas dia. 

Ayah Sakit, Ibu Menikah Lagi

M (14) siswi SMP yang hamil usai dicabuli oleh oknum guru SD dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Wonogiri saat ini kondisinya mulai membaik.

Kondisi M yang diketahui merupakan warga Kecamatan Kismantoro, Wonogiri saat ini mulai membaik setelah sempat depresi.

Kades setempat, P mengatakan korban awalnya hendak dibawa ke rumah sakit.

Namun hal itu urung dilakukan karena tidak ada yang menunggui.

"Tinggal dirumah hanya dengan bapak dan kakaknya. Ibunya tidak ada," kata Kades, kepada TribunSolo.com, Jumat (10/3/2023).

Dia menerangkan, kakak korban diketahui bekerja di luar kota.

Sementara ayah korban sebenarnya di rumah, namun kondisi kesehatannya tidak memungkinkan.

Sementara itu, menurut dia ibu korban diketahui sudah menikah lagi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Guru di Wonogiri Cabuli Siswi SMP Sampai Hamil, Sempat Diberi Kerja jadi LC Karaoke

Sejak umur satu tahun korban hidup bersama ayah dan dua kakaknya.

"Kondisinya baik, tadi malam kontrol di rumah sakit baik. Hanya kondisi mentalnya saja masih belum pulih maksimal," jelasnya.

Kades memastikan, pihak desa terus melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap siswi tersebut.

Dipastikan kondisi kehamilan anak itu juga baik.

Sebelumnya Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri, Mubarok mengatakan kondisi korban sempat depresi berat.

"Kemarin juga sempat ingin bunuh diri. Tapi informasi dari Pak Kades, saat ini kondisi anak sudah mulai tenang," terang Mubarok, kepada TribunSolo.com.

Mubarok memastikan, korban tak sampai melakukan upaya percobaan bunuh diri.

Keinginan untuk bunuh diri itu hanya diutarakan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved