Berita Boyolali Terbaru
Cuma Berjarak 5 KM dari Puncak Merapi, Siswa SDN 2 Tlogolele Tetap Sekolah : Tak Terganggu Hujan Abu
KBM berjalan sesuai jadwalnya, bahkan tak ada pengurangan jam pelajaran di sekolah. KBM dimulai tetap dari pukul 07.00-12.30 WIB.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Guyuran abu vulkanik alias hujan abu dari Gunung Merapi tak membuat aktivitas belajar mengajar di SDN 2 Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali terganggu, Senin (13/3/2023).
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah yang hanya berjarak 5 kilometer dengan puncak Merapi itu tetap berjalan normal.
Hanya saja, khusus kelas 1 dan 2 untuk sementara belajar di rumah.
Sebab, selain untuk antisipasi debu juga karena dua kelas tengah digunakan untuk try out Ujian Nasional (UN).
Pantauan TribunSolo.com, sebelum pelajaran dimulai, puluhan siswa terlebih dulu melakukan bersih-bersih lingkungan sekolah.
Dengan mengenakan masker, siswa dan guru secara bersama-sama menyapu mulai dari halaman ruang kelas, teras hingga halaman sekolah.
Para siswa pun nampak riang gembira mengikuti pembelajaran ini.
Baca juga: Potret Kawasan Selo Terdampak Erupsi Merapi, Rumah hingga Sekolah Diselimuti Abu
Siswa kelas 6 pun kemudian masuk ke dalam kelas untuk mengerjakan soal latihan UN.
Sementara, kelas 3, 4 dan 5 masuk ke ruang kelas masing-masing untuk belajar.
Suasana pembelajaran di kelas ini pun nampak seperti biasa.
Siswa nampak tenang dan antusias untuk menyimpak penjelasan guru.
Hingga akhirnya tiba saat waktu istirahat.
Siswa pun langsung keluar kelas dengan penuh suka cita.
Kepala SD N 2 Tlogolele, Selo, Nur Kholiq mengatakan KBM di sekolah yang paling dekat dengan puncak Merapi itu masih normal.
KBM berjalan sesuai jadwalnya. Tak ada pengurangan jam pelajaran di sekolah.
Baca juga: Awan Panas Guguran Merapi Masih Terjadi, Sehari Bisa 15 Kali, Guguran Lava Pijar Sampai 21 Kali
KBM dimulai tetap dari pukul 07.00-12.30 WIB.
"Hanya kelas 1 dan 2 saja yang belajar di rumah, karena ruang kelasnya dipakai untuk try out," jelasnya, kepada TribunSolo.com, Senin (13/3/2023).
Selain itu, dia mengaku jika siswa kelas 1 dan 2 juga lebih aman untuk belajar di rumah.
Sebab, memberikan pengertian kepada anak kelas 1 dan 2 tak seperti siswa kelas 3 sampai 6.
Masih banyaknya debu yang memenuhi sekolah juga disebutnya tak mengganggu KBM di kelas 3-6.
Ada sebanyak 77 siswa dari kelas 3-6 yang belajar di sekolah.
Hanya saja, untuk menjaga kesehatan siswa dan guru, pihaknya mewajibkan seluruh siswa mengenakan masker.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.