Pelatih Taekwondo Cabuli Murid
DS Si Predator Anak yang Cabuli 3 Muridnya, Ternyata Pernah Jadi Ketua Taekwondo Indonesia Solo
Dojang DS berdiri sejak 1996. Semenjak itu dojangnya berkembang dan memiliki 30 tempat di Kota Solo hingga saat ini.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
"Waktu itu, tahun 1996, itu penyandang sabuk hitam masih sangat minim," ucap dia.
Kualifikasi pelatih dan pendirian dojang saat ini lebih ketat.
Diantaranya pemegang sabuk hitam, Kukkiwon, dan mengikuti pelatihan berkala.
Adapun dojang DS perlahan berkembang dan memiliki 30 tempat di Kota Solo.
"Kalau dari dirinya itu sosok yang suka mengeklusifkan diri dan susah diajak berbaur antar anggota TKD," ucap dia.
Murid dojang milik DS tidak bisa dibilang sedikit.
Kendati demikian, Pungki tidak bisa menyebut jumlah murid tersebut.
Baca juga: Bukan Hanya di Dojang Taekwondo Solo, DS Si Predator Anak Cabuli 3 Muridnya di Hotel : Saat Try Out
"(Untuk daya tarik gabung dojang milik DS) latihan gratis," ucap dia.
Dikutip dari Instagram resmi dojang milik DS, itu memiliki sejumlah kelas yang ditawarkan.
Diantaranya, kelas reguler, dewasa, atlet, dan eksklusif.
Adapun dojang milik DS sudah pernah berpartisipasi dalam beberapa turnamen dan diklat.
Piala Wali Kota Solo, Thai Tae Open, Salatiga Open Championship II, dan DBON Championship menjadi turnamen yang pernah diikuti dojang milik DS selama tahun 2022.
Dojang milik DS juga pernah ikut serta dalam Diklat World Taekwondo PTP Program di Korea Selatan.
DS sempat dipercaya menjadi Ketua Pengurus Kota Taekwondo Indonesia Solo periode 2018 sampai 2022.
Masa baktinya telah selesai Desember 2022 lalu dan kini posisinya digantikan oleh seorang pelaksana tugas (plt).
Plt itu akan tetap ada hingga musyawarah kota Taekwondo Indonesia Solo membuahkan hasil.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.