Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Piala Dunia U20

Gibran Sindir Kepala Daerah yang Tolak Timnas Israel: Kenapa Baru Sekarang Menolaknya?

Gibran mempertanyakan kepala daerah yang menolak kedatangan timnas Israel. Dia menanyakan kenapa tidak dari dulu melakukan itu.

|
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan) saat menghadiri acara peresmian 7 MPP serentak di sejumlah kabupaten di Kabupaten Sragen, Senin (20/2/2023). Gibran mengungkapkan kenapa datang ke Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mempertanyakan beberapa kepala daerah yang menolak Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20.

Sebab, dalam kompetisi sepak bola tingkat internasional tersebut tidak bisa mengeliminasi salah satu kontestan karena alasan politik.

"Nek dipermasalahke haruse do protese kat ndek mben-mben. Ngopo lagi saiki? Kudune ndek mben," terangnya saat ditemui, Selasa (28/3/2023).

Seperti telah diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster secara terang-terangan menolak kedatangan Timnas Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20.

Hal ini yang menyebabkan drawing di Bali dibatalkan.

Menurutnya, jika memang menolak harusnya menolak keseluruhan kompetisi diselenggarakan di Indonesia.

Mereka tidak bisa hanya menolak satu kontestan.

"Nek ra pengin dadi tuan rumah ra sah dadi tuan rumah," tuturnya.

Baca juga: Monggo, Gibran Terima Aduan untuk Warga Solo yang Jengkel Sama Tetangga Suka Main Mercon

Jika jauh-jauh hari mereka protes, anggaran penyelenggaraan tidak terlanjur dikeluarkan.

"Ora mendekati ngene. Wis ngetokke anggaran lagi protes," jelasnya.

Ia sendiri sebagai salah satu tuan rumah telah menandatangani kesepakatan dan menjamin keamanan seluruh kontestan, tidak terkecuali Timnas Israel.

"Kan aku sudah tanda tangan. Kewajibannya seperti apa. Kalau aku sih komitmen dengan yang di perjanjian," jelasnya.

Dengan kata lain, para kepala daerah yang menolak salah satu kontestan bisa dianggap mengingkari kesepakatan tersebut.

Namun, Gibran menolak mempertegas hal ini.

"Itu silakan diartikan sendiri," ungkapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved