Piala Dunia U20

PDIP Dibully Gegara Kadernya Jadi Penyebab Batalnya Piala Dunia U-20, FX Rudy : Sudah Biasa Dibully

Menurutnya, sikap ini justru mengantisipasi gelombang penolakan yang lebih besar seandainya Timnas Israel menjadi salah satu kontestan Piala Dunia U20

Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat ditemui TribunSolo.com 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gagalnya Indonesia menjadi tuang rumah Piala Dunia U-20 menuai berbagai kecaman dari netizen.

Salah satu yang disoroti yakni penolakan Timnas Israel yang dimotori oleh PDIP.

Ungkapan kekecewaan pun banyak mengarah ke partai berlogo banteng moncong putih tersebut.

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan partainya sudah biasa dibully.

"Berjuang mesti harus berkorban. Kalau PDIP dibully sudah biasa," kata FX Rudy, saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (30/3/2023).

Menurutnya, sikap ini justru mengantisipasi gelombang penolakan yang lebih besar seandainya Timnas Israel menjadi salah satu kontestan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Kalau sampai terjadi penghadangan oleh bangsa Indonesia sendiri, itu biaya besar," ungkapnya.

Baca juga: Piala Dunia U-20 Batal, Solo Merugi : Habiskan Rp22 Miliar APBD Renovasi Stadion Mahanan dan Jalan

Baca juga: Tanggapan Ganjar Usai Dirujak Netizen Soal Piala Dunia U20: Seranglah Ganjar, Jangan Anak Istri Saya

Menurutnya, kekacauan yang terjadi tidak sepadan dengan keuntungan yang didapatkan atas penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

"Tidak impas dengan kegiatan Piala Dunia di Indonesia. Belum demo di lain tempat. Jadi diantisipasi dulu," tuturnya.

Ia pun menegaskan bahwa penolakan Timnas Israel adalah bagian dari upaya partai untuk memegang amanat konstitusi.

"PDIP selalu melakukan kajian terjelek untuk bangsa dan negara. Sebelum ini kejadian, karena PDIP selalu memegang konstitusi, berpikir dan berbicara untuk kepentingan bangsa dan negara," tegasnya.

Ia juga membeberkan alasan kenapa gelombang penolakan baru dilakukan akhir-akhir ini menjelang drawing yang sedianya dilaksanakan 31 Maret 2023.

Sebelumnya saat Indonesia menyatakan sepakat menjadi tuan rumah, Indonesia belum tahu negara mana saja yang akan menjadi peserta.

"Karena kemarin PSSI disuruh tanda tangan cek kosong," jelasnya.

Mantan Wali Kota Solo tersebut menegaskan bahwa ini merupakan sikapnya sebagai kader PDIP.

"Itu sikap kami sebagai kader partai untuk menjaga ketertiban dan keamanan daerah kita masing-masing," ujarnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved