Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Pandangan Partai Ummat Solo Soal Wali Kota Setelah Gibran, Sebut Siapa Saja Punya Hak Mencalonkan

Partai ummat memiliki pandangan sendiri soal sosok Wali Kota Solo setelah Gibran. Mereka menyatakan siapa saja memiliki hak.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM/AHMAD SYARIFUDIN
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kota Solo akan menghadapi pesta demokrasi setelah tahapan Pileg dan Pilpres 2024 rampung.

Pilkada Solo, bila tidak bergeser, akan dihelat 27 November 2024 mendatang. 

Bukan tidak mungkin akan ada sosok yang menjadi Wali Kota Solo baru selepas era pemerintahan Gibran Rakabuming Raka. 

Apakah Solo lebih baik kembali dipimpin oleh seorang sosok muda ? 

Ketua DPD Partai Ummat Solo, Yusuf Suparno memiliki pandangannya. 

Menurutnya, siapa saja memiliki hak mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo

Yusuf juga tidak mempermasalahkan apabila sosok tersebut kembali berasal  dari kaum muda. 

"Bagaimana pun, pertimbangan umur tua muda, ataupun menengah atau setengah muda, menurut saya, tergantung kualitas daripada personnya," ujar dia kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Jokowi dan Ganjar Seharian Satu Mobil, Gibran Ngaku Sempat Nguping Pembicaraan : Soal Politik

"Baik secara keilmuan dan psikologisnya dan juga potensi yang dimiliki dari sosok tersebut," tambahnya. 

Yusuf menambahkan, sosok muda tersebut juga harus membuktikan diri bisa untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyat.

"Saya rasa pemimpin muda itu lebih energik, lebih panjang langkahnya lebih fleksibel geraknya, bagaimanapun di negeri kita tetap membutuhkan senioritas," tuturnya. 

Sosok pemimpin yang maju sebagai calon kepala daerah harus melalui tahapan yang ada di internal partai. 

"Jadi bolehlah memimpin seorang yang muda tetap melalui proses," ujar dia.

"Kalau itu sifatnya didadak dia tidak melalui proses pengkaderan, pendidikan dan sebagainya, saya rasa itu sedikit mengkhawatirkan," katanya. 

"Itu karena masalah memimpin orang banyak bukan suatu pekerjaan yang mudah," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved