Viral
Viral Oknum Peneliti BRIN Ancam Warga Muhammadiyah karena Beda Lebaran, MUI Tunggu Polisi Bergerak
Anwar Abbas pun meyakini pihak kepolisian akan segera mengusut kasus tersebut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas merespons perihal kasus dugaan ancaman pembunuhan yang dikeluarkan seseorang yang diduga peneliti BRIN kepada warga Muhammadiyah.
Di media sosial Facebook, oknum yang diduga peneliti BRIN berinisial APH mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah hanya karena perbedaan penetapan hari Idulfitri atau 1 Syawal 1444 Hijriah.
Anwar Abbas pun meyakini pihak kepolisian akan segera mengusut kasus tersebut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Baca juga: Apresiasi Muhammadiyah Klaten untuk Bupati Sri Mulyani: Bisa Gelar Salat Ied dengan Aman dan LancarĀ
"Saya tahu pihak kepolisian akan berbuat sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku dalam negara Republik Indonesia," kata Anwar Abbas di Jakarta, Senin (24/4/2024).
Anwar Abbas pun memilih menunggu sikap Polri untuk melakukan tindakan tegas terhadap orang yang diduga peneliti BRIN, yang menebar ancaman tersebut.
"Maka saya hanya bersikap menunggu," ujar Anwar.
Menurutnya, sikap orang yang mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah hanya karena perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah, sudah masuk ranah tindak pidana.
Baca juga: Potret Salat Idul Fitri di Solo : Ribuan Jemaah Muhammadiyah Tumpah Ruah di Halaman Keraton Solo
Meski demikian, dia mengimbau warga persyarikatan untuk tetap sabar dan bijak dalam menyikapi kasus ini.
Kata dia, lebih bijak jika warga Muhammadiyah menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
"Oleh karena itu sikap yang baik dan terbaik kita lakukan dalam masalah ini adalah mari kita tunggu dan kita serahkan sepenuhnya urusan penyelesaian masalah ini kepada pihak kepolisian," ujarnya.
Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengimbau warga persyarikatan untuk tidak terpancing dan tetap bersikap bijaksana dalam menyikapi ancaman hanya karena berbeda dalam penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah.
"Kami mengimbau agar warga tidak terpancing dengan berbagai cemoohan, sinisme, tudingan, hujatan, kritik yang menyerang, hingga ada oknum yang mengancam secara fisik terkait perbedaan pelaksanaan Idul Fitri 1444 H," ujar Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad.
Di sisi lain, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyatakan akan memproses secara etik jika penelitinya terbukti mengancam warga Muhammadiyah soal perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah.
"Apabila penulis komentar tersebut dipastikan ASN BRIN, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021," ujar Laksana.
(*)
Kisah Haru dan Inspiratif Tukang Sepuh Emas di Solo Kuliahkan 2 Anaknya di ITB, Didatangi Rektor |
![]() |
---|
Sosok Sudewo Bupati Pati Viral Naikkan PBB 250 Persen: Lulusan UNS, Pernah Nyalon Bupati Karanganyar |
![]() |
---|
Viral di Solo, Beredar Unggahan Tanah Nganggur 2 Tahun Bakal Disita Negara, Cek Faktanya |
![]() |
---|
Setelah Terima SK PPPK, Puluhan Guru di Sejumlah Daerah Izin Gugat Cerai Suami, Termasuk di Wonogiri |
![]() |
---|
Viral Oknum Opang Maksa Hentikan Taksi Online, Padahal Ada Penumpang Ibu Gendong Bayi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.