Nasib Angkot di Sragen, Hanya Bisa 'Melongo' Lihat Puluhan Ribu Pemudik Tiba: Tak Ada yang Mau Naik

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Riwayat angkutan kota (angkot) di Sragen sepertinya sudah benar-benar berakhir. 

Pasalnya, puluhan ribuan pemudik yang pulang ke Sragen, namun sudah tidak ada lagi yang naik angkot.

Hal itu disampaikan salah seorang sopir angkot, Basuki yang mengatakan dunia angkot kini sudah mati total. 

Bahkan puluhan ribu pemudik yang datang ke Sragen pun tidak ada pengaruh sama sekali. 

"Sekarang mati, tidak pengaruh, rekasa tenan sekarang ini," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (28/4/2023). 

Selama mangkal di Terminal selama arus mudik dan arus balik pun, ia tidak membawa penumpang sama sekali. 

Biasanya, ia baru mendapat penumpang ketika mangkal di pasar.

Baca juga: Jumlah Keberangkatan di Terminal Giri Adipura Wonogiri Menurun, Puncak Arus Balik Sudah Terlewat?

"Tidak ada penumpang, mati tenan, mending bentor bisa dapat, kalau angkot nggak ada apa-apa blas," ucapnya. 

Menurutnya, selama lebaran ini, dari 34 angkot yang ada di Sragen hanya 6 yang beroperasi. 

Basuki mengaku angkot yang kini mulai terpinggir, kalah dengan keberadaan ojek online.

"Kalah sama mobil online itu, ojek online, dari 34 angkot, yang jalan hanya 6, sekarang ngedol Rp5 ribu tidak laku," kata Dia.

Basuki pun tak ada pilihan lain menjadi sopir angkot, karena usianya yang sudah tidak muda lagi. 

"Kalau orang tua seperti saya mau kerja apa, kalau enggak menjadi sopir angkot, kalau dulu dapat kerjaan gampang, sekarang susah," pungkasnya. 

Sementara itu, dari beberapa angkot yang mangkal di Terminal Pilangsari Sragen pada Jumat (28/4/2023) mereka datang tidak ada yang membawa penumpang. 

Ketika keluar terminal pun, angkot-angkot tersebut juga tidak membawa penumpang. (*)