Gus Rofii Ketum Barisan Ksatria Nusantara Ingin Saipul Jamil Diberi Kesempatan Muncul Lagi di TV

TRIBUNSOLO.COM - Sejak terlibat kasus pencabulan pada tahun 2016 silam, pedangdut Saipul Jamil tak lagi eksis di layar kaca.

Mantan suami Dewi Perssik ini pernah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pencabulan anak di bawah umur pada Februari 2016.

Baca juga: Tenri Ajeng Anisa Tegaskan Hanya Berteman dengan Virgoun: Bukan Saya yang Jadi Pelakor

Saat itu, pria yang akrab disapa Bang Ipul ini melakukan pelecehan dan pemaksaan seksual kepada seorang anak laki-laki di bawah umur.

Kasus yang menjerat mantan suami Dewi Persik ini tak berhenti sampai di situ.

Hukuman penjara Saipul Jamil bertambah 3 tahun karena terbukti menyuap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi, dengan uang sebesar Rp 50 juta.

Pada tahun 2021 tepatnya Kamis 2 September 2021, Saipul Jamil resmi bebas setelah menjalani hukuman penjara sejak 2016.

Ia kemudian tampil di sebuah acara TV dan disambut bak tamu spesial.

Baca juga: Jonathan Frizzy dan Ririn Dwi Ariyanti Digosipkan akan Nikah, Om Ijonk Klarifikasi: Jangan Menuduh!

Saipul kemudian mendapatkan boikot berupa petisi yang isinya menolak dirinya tampil di layar televisi.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) lantas meminta lembaga penyiaran khususnya stasiun TV nasional, untuk tidak melakukan amplifikasi dan glorifikasi terkait kebebasan sang pedangdut.

Jika Saipul tampil di televisi dengan status mantan narapidana seksual,  dikhawatirkan akan timbul banyak persepsi dari masyarakat luas.

Sehingga, jalan yang diambil KPI dalam kasus Saipul Jamil adalah mengecam aksi glorifikasi berlebihan terhadap mantan narapidana seksual.

Kini, Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Muhammad Rofii Mukhlis atau Gus Rofii, mengutarakan harapannya agar Saipul Jamil bisa kembali muncul di layar kaca.

Gus Rofii menyebut KPI hanya memberikan imbauan supaya Saipul Jamil tidak tampil di TV.

Baca juga: Penampakan Zulfani Pasha Pakai Baju Tahanan, Pemeran Ikal di Film Laskar Pelangi Kini Minta Maaf

"Bahwa KPI tidak pernah melarang seseorang nama orang, cuma mengimbau kepada TV agar selektif, karena ramai itu," ucap Gus Rofii, dikutip dari YouTube KH Infotainment, Senin (1/5/2023).