Sekolah Internasional
Melihat Semangat Belajar di Al Firdaus, Kurikulum Merdeka untuk Memerdekakan Minat Belajar Siswa
Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Ia berharap, banyak perubahan yang bisa dihasilkan dari Kurikulum Merdeka.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Rifatun Nadhiroh
Framework tersebut digabungkan dengan pendidikan di Indonesia yakni Kurikulum Merdeka, di mana kedua kurikulum tersebut menawarkan kemerdekaan dalam belajar.
"Belajar di Al Firdaus, kita (guru) lebih mengoptimalkan semua potensi yang ada pada siswa, jadi pembelajaran yang kita lakukan berfokus pada siswa."
Karena, pada dasarnya anak-anak itu tidak bisa disamakan, atau dengan kata lain tidak bisa satu orang anak dikatakan pintar jika nilai matematikanya bagus, atau anak dikatakan pintar jika mampu juara olimpiade.
Tapi seorang pendidik harus bisa melihat potensi yang ada pada diri anak tersebut.
"Setelah kita tahu (potensi) itu, maka itu yang kita kembangkan."
"Nantinya, menu pembelajaran akan disesuaikan agar berfokus ke (potensi) anak, yakni mengakomodir kebutuhan dan minatnya anak," terangnya.
Ia memberikan contoh jika seorang anak memiliki potensi di olahraga, maka tugas guru mengakomodir potensi di tersebut.
Namun guru juga tidak boleh meninggalkan sisi akademik dari siswa tersebut, tentunya dengan tidak disamakan dengan anak yang berminat dan memiliki potensi di bidang akademik.
"Potensi yang ada kita maksimalkan, tapi kita juga terus mengejar ketertinggalannya dari sisi kognitifnya."
"Jadi guru di sini hanya sebagai fasilitator," tegasnya.
Sehingga standar nilai kognitif setiap akan berbeda, karena pada hakikatnya setiap anak terlahir berbeda-beda.
"Karena pada intinya, kita berusaha agar anak memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri atas potensi yang ada dalam diri siswa tersebut, jangan sampai anak berkecil hati karena nilai matematikanya tidak bagus," pungkasnya.
Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Ia berharap, banyak perubahan yang bisa dihasilkan dari Kurikulum Merdeka.
"Kurikulum Merdeka itu sangat bagus dan sangat manusiawi, karena sangat memanusiakan anak-anak,"
"Tapi yang paling penting adalah perubahan paradigma atau mindset dan ini harus menjadi konsentrasi dari pemerintah," terangnya.
Gegap Gempita Sambut Ramadhan 1445 H, Ratusan Siswa Al Firdaus Surakarta Gelar Pawai Poster |
![]() |
---|
Intip Keseruan Happy Camp EY Al Firdaus Surakarta, Cara Menyenangkan Bentuk Anak Jadi Mandiri |
![]() |
---|
Student Led Conference MYP-HS Al Firdaus Sukoharjo, Para Siswa Pamerkan Hasil Belajar pada Orang Tua |
![]() |
---|
Produser Musik Shinsadong Tiger Ditemukan Meninggal Dunia, Ternyata Sempat Alami Masalah Keuangan |
![]() |
---|
Keseruan Trial Class yang Digelar PYP EY Al Firdaus Surakarta: Waktunya Bermain Sambil Belajar! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.