Curhat Prabowo Subianto Kerap Diejek karena Selalu Kalah di Pilpres: Saya Dididik Tak Kenal Menyerah

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku dia kerap diejek karena sering kalah ketika berlaga dalam gelaran pilpres. 

Cerita itu disampaikan Prabowo Subianto di depan purnawirawan TNI/Polri.

Diketahui, Prabowo Subianto sudah tiga kali mengikuti pilpres. 

Baca juga: Relawan Jokowi soal Dukungan Pemilu 2024 : Apakah Ganjar atau Prabowo, Kita Menunggu Jokowi

Pada tahun 2009 saat berpasangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi cawapres.

Kemudian pada tahun 2014, Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Radjasa dan 2019 dengan Sandiaga Uno menjadi capres.

Namun, ketiga kalinya Prabowo selalu kalah dalam pesta demokrasi tersebut. 

"Ada yang mengejek waktu itu, ngenyek. Prabowo sudah berapa kali kalah tapi mau maju lagi," kata Prabowo seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/5/2023). 

Baca juga: Eks Wakil Ketua DPRD DKI dan Politikus Gerindra M Taufik Meninggal Dunia karena Kanker Paru

Prabowo sendiri menegaskan jika dirinya sudah diusung Partai Gerindra sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024.

Ia pun menyadari bakal mendapat ejekan karena tetap maju pilpres meski sudah beberapa kali kalah.  

Namun, baginya ejekan itu tak lantas membuatnya menyerah.

Pasalnya sebagai seorang prajurit tak boleh menyerah sebelum bertanding.

"Saya oleh senior saya oleh angkatan 45. Saya dididik tidak mengenal menyerah," ujarnya.  

Baca juga: Adian Napitupulu Sebut Prabowo Bukan Lawan Sepadan Ganjar Pranowo : Pengalamannya Kalah Terus

Sikap pantang menyerah tersebut, dicontoh dari Jenderal Besar Sudirman yang merupakan idolanya.  

"Selama hayat masih di kandung badan, sampai titik darah penghabisan," kata dia. 

Menurutnya menang kalah merupakan hal biasa. 

Terpenting bagi Prabowo adalah tak pernah menyerah.  

"Tidak ada kata menyerah di dalam hati seorang pejuang, menang kalah biasa. Jangan kan menang kalah, mati dalam pertempuran kita siap apalagi selama hayat masih di kandung badan," kata dia.

(*)