Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Muncul Temuan Komunitas LGBT di Wonogiri, Orang Tua Diminta Awasi Anak di Lingkungan Sekitarnya

Fenomena komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) diketahui ditemukan di Wonogiri.

Tribun Bogor
Ilustrasi pelajar sekolah. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Fenomena komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) diketahui ditemukan di Wonogiri.

Mirisnya fenomena itu ditemukan di kelompok remaja dan anak sekolah.

Baca juga: Komunitas LGBT Tersebar di Hampir Semua Kecamatan Wonogiri, Dinsos: Makin Luas Imbas Aplikasi Kencan

Kemudahan akses dengan adanya perkembangan teknologi informasi justru dimanfaatkan sekelompok orang yang memiliki maksud tertentu, salah satunya komunitas LGBT yang terendus tersebar di sejumlah kecamatan di Wonogiri.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Kurnia Listyarini, mengatakan peran pengawasan orang tua dan lingkungan diperlukan dalam mengantisipasi fenomena itu.

Lingkungan perlu mengetahui komunitas yang dekat dengan si anak.

"Saat lingkungan melihat tanda-tanda komunitas yang berkumpul sampai malam, itu belum tentu komunitas yang sekedar tidak aman dari minuman keras atau sejenisnya, namun ternyata dari perilaku menyimpang (LGBT)," kata dia, kepada TribunSolo.com, Jumat (19/5/2023).

Selain itu anak juga perlu dijaga dan diawasi ketika bergaul.

Bukan hanya saat bergaul dengan lawan jenis, melainkan dengan sesama jenisnya.

Baca juga: Awas Para Orangtua di Wonogiri: Ada Grup LGBT, Anggotanya Khusus Anak Sekolah

Kurnia menjelaskan, perlindungan anak bukan hanya untuk anak perempuan saja. Namun anak laki-laki juga masuk didalamnya.

Bahkan lingkungan pergaulan satu jenis kelamin di sekolah atau lingkungan rumah yang biasanya dianggap aman, ternyata kini perlu dicurigai karena berpotensi terjadi hal-hal seperti itu.

"Saat melihat kondisi seperti itu, keluarga dan lingkungan bisa mengembalikan anak ke aktivitas positif dan dipantau. Kalau banyak kegiatan, mereka tidak akan terlalu jauh masuk ke lingkungan itu," jelasnya.

Menurut dia, perilaku LGBT juga bisa terjadi karena faktor hormon yang tidak seimbang.

Lingkungan juga berperan penting dalam membentuk pribadi si anak menjadi seorang yang suka sesama jenis.

Menurutnya Dinas Sosial juga bisa ikut dalam melakukan rehabilitasi terhadap anak yang masuk ke dalam komunitas LGBT dengan pendekatan.

Meskipun begitu penanganan maupun antisipasi memerlukan berbagai pihak, selain orang tua dan lingkungan, dinas terkait seperti Dinkes dan Dinas Pendidikan juga memiliki peran.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved