Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Temuan Potongan Tangan di Solo

Sosok R, Warga Keprabon yang Diduga Korban Mutilasi : Terakhir Terlihat Kamis saat Ambil Bantuan

R, warga Keprabon yang diduga menjadi korban mutilasi di Solo dan Sukoharjo terakhir terlihat pada Kamis (18/5/2023). Dia dikenal sosok yang tertutup.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Suasana di sekitar Kelurahan Keprabon, Banjarsari, Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sosok R, warga Keprabon, Banjarsari yang diduga korban mutilasi di Solo dan Sukoharjo terakhir terlihat pada Kamis (18/5/2023).

Dia saat itu mengambil bantuan di kelurahan setempat. 

Selama ini R dikenal lama tidak tinggal di rumahnya di Keprabon

Dia juga sosok yang tertutup. 

Hal ini diungkapkan salah satu tetangganya, Rosyid (52).

Salah satu ciri fisik paling menonjol yakni mengenai tato bergambar naga di punggung dan tangan sebelah kanan.

"Benar, benar. Seperti naga atau ular. Warnanya hijau," tuturnya, Rabu (24/5/2023).

Selain itu, ia juga perokok aktif dengan usia sekitar 50 tahun.

"Merokok. (Umurnya) sekitar 50-an," jelasnya.

Hanya saja, sudah cukup lama R tidak tinggal di rumahnya di Keprabon.

Terakhir dikabarkan ia sempat ke rumah untuk mengambil bantuan di Kantor Kelurahan Keprabon pada hari Kamis (18/5/2023).

Baca juga: Ada Dugaan Korban Mutilasi di Solo dan Sukoharjo Warga Keprabon, Lurah Sebut Polisi Datangi Warganya

"Terakhir Kamis minggu lalu. Tapi saya tidak ketemu. Tidak nginep sudah lama," jelasnya.

Hanya beberapa kali sempat ke rumah untuk mandi dan mencuci baju.

"Kalau sore ke sini mandi, cuci baju," tuturnya.

Meskipun begitu, ia sudah cukup lama mendiami rumah ini.

Rumah tersebut merupakan warisan dari kakek dan neneknya.

"Tinggal di sini dengan kakek neneknya. Broken home. Ayah ibunya juga di sini. Ibunya meninggal bapaknya lari ke Jakarta. Sama saudara jarang komunikasi," jelasnya.

Rosyid pun tidak mengetahui terakhir ia tinggal dimana.

R dikenal sangat tertutup.

"Tinggal pastinya tidak tahu. Orangnya tertutup. Komunikasi jarang," terangnya.

Sehari-hari ia hanya buruh serabutan.

Ia juga memelihara burung love bird untuk penghasilan sampingan.

"Serabutan. Pindah-pindah tidak menetap. Burung hanya memelihara punya orang," terangnya. (*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved