Klaten Bersinar
Desa Jeblog Terpilih Jadi Percontohan Desa Anti Korupsi, Bupati Klaten: Mari Sama-sama Belajar
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Desa Jeblog, Kecamatan Karanganom, Klaten menjadi desa yang terpilih dalam pelaksanaan program Desa Anti Korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI menggelar bimbingan teknis (bimtek) program Desa Anti Korupsi bagi perangkat desa setempat, di Taman Latar Ombo, Desa Jeblog, Kecamatan Karanganom, Kamis (25/5/2023).
Dalam sambutan yang disampaikan Perwakilan Direktorat Pembinaan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Aris Dedy Arham mengatakan program ini digelar sebagai upaya pencegahan tindak korupsi yang dilakukan oleh KPK hingga tingkat desa.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani, Ingin Klaten Dapat Peringkat Nindya untuk Kabupaten Layak Anak Tahun 2023
Hal tersebut guna mengingatkan perangkat desa agar tidak melakukan hal-hal yang berpotensi melanggar aturan perundang-undangan.
“Program Desa Anti Korupsi yang merupakan pondasi awal untuk membangun desa, yang memiliki tata kelola pemerintahan desa yang baik,” katanya.
Sementara, penunjukan desa percontohan program Desa Anti Korupsi diantaranya memenuhi lima indikator.
Yaitu penguatan tata laksana, penguatan pengawasan, penguatan kualitas pelayanan publik, penguatan partisipasi masyarakat, dan kearifan lokal.
“Dalam pelaksanaannya membutuhkan peran aktif masyarakat, untuk ikut mengawasi pelaksanaan program pemerintah desa sebagai ujung tombak pemerintahan di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa (kades) Jeblog, Kecamatan Karanganom, Henry Prakoso mengungkapkan jika dirinya tak tahu secara pasti alasan desanya terpilih menjadi percontohan desa anti korupsi di Kabupaten Klaten.
Namun ia menduga, keputusan tersebut diambil lantaran sejak tahun 2019 hingga tahun 2021 laporan administrasi dari desa tersebut selalu mendapatkan juara pertama se-Kabupaten Klaten.
Meski senang, dirinya sempat ragu mendapatkan kesempatan tersebut lantaran takut tak mampu memberikan hasil yang maksimal.
Karena ada beragam indikator yang harus pihaknya penuhi untuk mendapatkan hasil maksimal.
"Indikator ini semua harus masuk, baik dari keagamaan, evaluasi perangkat kemudian keterlibatan budaya lokal, itu (diantaranya) yang harus kita penuhi," jelasnya.
Meski begitu dirinya mengaku bangga dan akan berusaha memberikan yang terbaik.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa saat ini untuk menyebarkan luaskan informasi di desanya sudah menggunakan teknologi berbasis website di www.pemdesjeblog.id.
Di sana masyarakat dapat mengakses segala informasi dari desa tersebut.
"Ini rencananya mau dikembangkan lagi. Nantinya bagi warga yang membutuhkan surat dari pemerintah desa cukup mengakses web itu saja," pungkasnya.
Dalam kesempatan berbeda Bupati Klaten, Sri Mulyani hadir secara langsung dan membuka bimtek program Desa Anti Korupsi yang digelar secara luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring) tersebut.
Pada kesempatan yang sama Bupati juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan Bimtek progam Desa Anti Korupsi di Kabupaten Klaten, khususnya di Desa Jeblog.
“Kami berharap melalui bimtek ini, pemerintah desa menjadi lebih transparan dan akuntabel dalam mengelola anggaran desa."
"Terlebih mengingat saat ini pemerintah desa mengelola anggaran yang besar, khususnya Dana Desa,” tegasnya.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Jawab Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Klaten, Minta Dukungan Naikkan PAD
Pemusatan pelaksanaan bimtek Desa Anti Korupsi tersebut lantaran Desa Jeblok terpilih menjadi salah satu percontohan program Desa Anti Korupsi di Jawa Tengah.
Sri Mulyani berharap, bimbingan KPK dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam kepada kepala desa dan perangkat desa lainnya.
Bahwa tanpa mereka sadari, ada perilaku yang mengarah kepada tindak korupsi.
“Mari kita sama-sama belajar."
"Integritas itu harus kita jaga dan butuh komitmen bersama. Terima kasih KPK atas bimbingannya,” pungkasnya. (*/adv)