Klaten Bersinar
Puncak Musim Kemarau Diprediksi Agustus-September, BPBD Klaten Sudah Siapkan Distribusi Air Bersih
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Puncak musim kemarau 2023 di Kabupaten Klaten diperkirakan terjadi Agustus hingga September 2023.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Nur Tjahjono Suharto saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (29/5/2023).
"Puncak musim kemarau ini diperkirakan (terjadi) bulan Agustus-September, namun saat ini memang sudah masuk musim kemarau," jelas Nur Tjahjono.
Adapun suhu panas yang terjadi sekarang masih tergolong wajar.
Baca juga: Angka Stunting di Klaten Alami Penurunan, Bupati Sri Mulyani Beri Apresiasi RSIA Aisyiyah Klaten
Tjahjono mengatakan jika fenomena gelombang panas sendiri tidak mengakibatkan cuaca ekstrim di Kabupaten Klaten.
"Kalau kondisi kemarau saat ini belum terlalu over heat (panas), Karena untuk gelombang panas untuk Klaten atau Jawa Tengah bagian selatan tidak terlalu berdampak signifikan."
"Emang panas tapi suhu diperkirakan maksimal 34 derajat, suhu itu masih cukup terkendali sehingga untuk gelombang panas atau cuaca panas ekstrim kita belum terdampak secara signifikan," tegasnya.
Berkaca dari tahun lalu, terdapat beberapa kecamatan yang menjadi titik dropping air bersih, diantaranya Kecamatan Kemalang, Bayat, Jatinom dan Karangnongko.
Baca juga: Pemkab Klaten Beri Bantuan Rp 79 Miliar untuk 376 Desa, Bupati Sri Mulyani: Gunakan Secara Optimal
Untuk antisipasi hal tersebut pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi jika wilayah tersebut kembali mengalami kekeringan.
Senada dengan Tjahjono, saat dikonfirmasi secara terpisah Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno oleh TribunSolo.com.
Tahun ini pihaknya telah menyiapkan anggaran khusus untuk distribusi air bersih bagi warga terdampak kekeringan.
"Total anggaran tahun 2023 ini sekitar 350 juta, dengan asumsi 400 tangki air dengan kapasitas 5000 liter,"
"Sementara acuan tangki yang bisa kita berikan itu mengacu pada harga dexlite jadi apabila harga Dexlite naik maka akan berpengaruh pada jumlah pengiriman tangki air bersih yang bisa kita lakukan," terangnya.
Untuk saat ini pihaknya menyiapkan 5 unit truk pengangkut.
Namun, jumlah tersebut masih bisa berubah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Baca juga: Kuliner Klaten : Es Gosrok Pak Amir, Es Paling Legend di Kota Bersinar, 65 Tahun Mengudara
(*/adv)