Info Pendidikan
Alasan Al Firdaus Jadi Sekolah yang Tepat untuk Anak, Begini Kata Dosen UNS Sutanto
Al Firdaus menawarkan sebuah konsep, tentang bagaimana anak merumuskan masalah, menyelesaikan masalah itu lewat personal dan community project
Penulis: Ibnu DT | Editor: Rifatun Nadhiroh
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Banyak sekolah di Kota Surakarta yang bisa jadi pilihan orang tua, lantaran memiliki segudang prestasi akademik yang mentereng.
Namun, ada hal penting yang kadang orang tua lupakan, yakni pendidikan adalah mempersiapkan anak agar dapat menjalani kehidupan bermasyarakat yang majemuk.
Baca juga: Gibran Kunjungi SD Al Firdaus, Wali Kota Solo Terkesan dengan Pertanyaan Kritis dari Murid
Seperti yang menjadi pertimbangan salah satu orang tua yang menyekolahkan anaknya di Sekolah Menengah (SM) SMP-SMA Al Firdaus Surakarta.
Bukan sosok sembarangan, ia adalah salah satu orang penting di Universitas Sebelas Maret di Surakarta.
Tepatnya, selaku Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan sekaligus Dosen di UNS, Sutanto yang merupakan orang tua Asty Titah Ramadhani, Grade 11 SM Al Firdaus.

Baca juga: Cegah Anak-anak Takut Dokter, TPP Al Firdaus Beri Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut untuk Para Murid
Al Firdaus tak hanya sekedar sekolah bernuansa islami dan sekolah Inklusif serta menjadi bagian sebagai sekolah penggerak.
Namun penggunaan kurikulum pembelajaran berbasis International Baccalaureate (IB), adalah alasan membuatnya mantap menyekolahkan anaknya disana.
"Jadi sebenarnya kita tertarik karena munculnya ide bahwa sekolah adalah tidak hanya soal menghafal saja," terang Sutanto.
Lebih lanjut ia menerangkan hal tersebut dari pepatah kalimat berbahasa bahasa latin, pepatah itu berasal dari Seneca, seorang filsuf dan pujangga Romawi.
Yakni, Non schole, sed vitae discimus, yang artinya, kita belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup.
"Bawa orang datang ke sekolah itu bukan untuk menyelesaikan ujian sekolah, tapi juga untuk menyelesaikan ujian kehidupan," terangnya.
Baca juga: Opera Anak TPP Al Firdaus Solo, Pentaskan Tema Keliling Dunia dengan Kostum Robot hingga Superhero!
Kembali pada filosofi itu, ia melihat sekolah sebagai sarana belajar dapat melatih anak-anak supaya sigap, terampil dan siap untuk menghadapi ujian kehidupan.
Karena jika sekolah hanya mampu mereduksi untuk menghadapi ujian kognitif di sekolah atau dengan kata lain menguji nalar-nalar kognitif tingkat C1 atau tingkat menghafal.
Sinergi Pesantren dan Penguatan Ekonomi Umat Berskala Internasional di IIEF 2025: Optimalkan Potensi |
![]() |
---|
Cemerlang Berlogika, Siswa SMP ABBS Surakarta Berhasil Sabet Juara III Olimpiade Matematika |
![]() |
---|
Bikin Bangga! PMR Madya 'Anala Darma' SMPI Al Abidin Surakarta Raih Prestasi di Ajang Frosity 2025 |
![]() |
---|
PMR Madya “Anala Darma” SMPI Al Abidin Surakarta Raih Prestasi Gemilang di Ajang Frosity 2025 |
![]() |
---|
Kehangatan PMR dan Pramuka SMPI Al Abidin Solo Gelar Baksos: Diwarnai Kegiatan Edukatif & Menghibur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.