Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Pendidikan

Alasan Al Firdaus Jadi Sekolah yang Tepat untuk Anak, Begini Kata Dosen UNS Sutanto

Al Firdaus menawarkan sebuah konsep, tentang bagaimana anak merumuskan masalah, menyelesaikan masalah itu lewat personal dan community project

Penulis: Ibnu DT | Editor: Rifatun Nadhiroh
Istimewa
Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan sekaligus Dosen di UNS, Sutanto dan Istri selaku orang tua dari Asty Titah Ramadhani, Grade 11 SM Al Firdaus. 

Maka mereka akan kesulitan menghadapi tantangan dunia yang sesungguhnya. 

"Saya lihat nanti ketika lulus ya mereka akan gagap, ketika menjadi mahasiswa mereka juga tidak akan sigap untuk menentukan apa yang harus dilakukan dengan perubahan (zaman) yang terjadi dan ini yang terjadi di Indonesia," jelas Sutanto.

Menghadapi sejumlah permasalahan itu, ia melihat Al Firdaus dapat menjawab tantangan zaman tersebut. 

"Maka kemudian Al Firdaus menawarkan sebuah konsep, tentang bagaimana anak merumuskan masalah, ikut serta menyelesaikan masalah itu lewat personal project dan community project."

"Menurut saya bagus banget itu. Dan ternyata itu dibungkus rapi dalam sebuah kurikulum IB," tambahnya. 

Menurutnya, dengan penerapan kurikulum tersebut, sekolah akan mampu menaikkan kemampuan anak, dari sekedar berpikir dan menghafal menjadi memahami kemudian bisa menerapkan. 

Yang akhirnya sampai dengan tahap dimana mereka bisa menganalisis masalah yang ada untuk mendapatkan solusi. 

"Jadi tidak hanya belajar soal sejarah namun anak-anak bisa melakukan analisa, sehingga pada masanya dia bisa menentukan apa yang harus anak lakukan," ungkapnya. 

Atas pilihan menyekolahkan anaknya di Al Firdaus, saat sekarang ini, ia sudah merasakan apa hasil dari pembelajaran di sekolah internasional tersebut.

"Anak-anak bisa membuat Smart plan, anak-anak bisa menentukan apa yang ingin dia pelajari sesuai dengan kesenangannya."

"Namun IB mengajarkan bahwa apa yang dipilih bukan sekedar akademik saja namun juga tentang cara bersikap (psikologis)," paparnya. 

Selain itu, anak terus menumbuh kembangkan rasa ingin tahunya untuk belajar sesuatu, karena itu menjadi penting modal untuk anak-anak terus mau belajar. 

"Yang terakhir, anak mampu menarasikan rasa ingin tahunya, yang kemudian dari ketiganya mampu difasilitasi oleh guru," pungkas Sutanto.

(*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved