Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Ada Siswa Tak Bisa Ambil Rapor, Gegara Nunggak SPP 3 Tahun, Gibran Turun Tangan

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan dirinya masih sering menerima laporan terkait warga yang tidak bisa mengambil rapor anak-anaknya.

|
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Andreas Chris
KOLASE FOTO : Siswa pulang sekolah (kiri), Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kanan). 

Gibran pun menegaskan, dirinya enggak membahas dari mana asal dana untuk membantu siswa yang tidak mampu mengambil rapor.

"(Uang pribadi?) Rasah dibahas mas. Pokoke niat kita membantu," kata Gibran

"Kalau ada kesulitan silahkan ke sini kalau ada kesulitan. Ya kan wis Kat ndek mben ngono kui," tambahnya.

Putus Sekolah

Sementara itu, ada seribu anak putus sekolah di Kota Solo, terhitung sejak tahun 2017.

"Jadi datanya untuk data kita masih rilis 2017 yang masih ada angka di atas 1.000," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dian Rineta, saat dihubungi TribunSolo.com via telepon, Selasa (6/6/2023) siang.

Penyebab ribuan anak putus sekolah ini ternyata beragam.

Tidak hanya soal ekonomi, Dian Rineta mengatakan ada pula anak orang kaya yang juga tercatat putus sekolah.

Namun demikian, Dian Rineta menambahkan penyebab terbanyak anak putus sekolah di Solo adalah alasan ekonomi.

"Banyak ya, penyebab klasiknya pasti ekonomi, walaupun sekolah sekarang gratis," ungkap Dian.

Baca juga: Di Tengah Pesatnya Perkembangan Kota Solo, Ternyata Masih Ditemukan Anak Putus Sekolah 

Selain itu, ada pula penyebab anak putus sekolah di Solo juga karena kurangnya perhatian dari orang tua masing-masing anak.

Padahal menurut Dian Rineta, pendidikan bisa menjadi jalur penuntasan kemiskinan.

"Kedua ya memang dari orang tua atau anak itu sendiri tidak perhatian bahwa pendidikan itu penting untuk meningkatkan kesejahteraan, menuntaskan kemiskinan diawali dari pendidikan," tambahnya.

Lebih lanjut Dian mengatakan ada pula kasus anak putus sekolah meski orang tuanya memiliki biaya memadai.

Kasus ini diakui Dian karena orang tua anak kurang peduli dengan pendidikan buah hatinya.

"Ada dari yang broken home juga, orang kaya tapi tidak sekolah karena memang tidak ada perhatian dari orang tuanya," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved