Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri

Petakan Ulang Desa Berpotensi Kekeringan di Wonogiri : 3 Desa di Eromoko Masih Berpotensi Kekeringan

BPBD Wonogiri bersama dengan pihak-pihak terkait seperti PDAM dan kecamatan melakukan pemetaan ulang terhadap desa yang berpotensi kekeringan.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Erlangga Bima
Mobil tangki air melintas di Kecamatan Paranggupito Wonogiri 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - BPBD Wonogiri bersama dengan pihak-pihak terkait seperti PDAM dan kecamatan melakukan pemetaan ulang terhadap desa yang berpotensi kekeringan di musim kemarau.

Berdasarkan pemetaan awal yang dilakukan Maret lalu, ada 36 desa yang tersebar di 7 Kecamatan yang berpotensi terdampak kekeringan.

Setelah pencermatan ulang dan penyandingan data itu, jumlah desa yang berpotensi terdampak kekeringan berkurang.

"Ada evaluasi dari pihak-pihak terkait. Sudah ada beberapa kecamatan dengan data daerah berpotensi terdampak kekeringan," jelas Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Trias Budiono, Kamis (15/6/2023).

Dia menjelaskan, di Pracimantoro yang sebelumnya terdapat lima desa berpotensi terdampak, setelah evaluasi ulang hanya ada satu desa yang berpotensi kekeringan yakni Gambirmanis.

Di Eromoko yang sebelumnya terdapat 10 desa, berdasarkan evaluasi ulang tinggal tiga desa yang berpotensi kekeringan yakni Pucung, Basuhan dan Tempurharjo.

Sementara Manyaran yang awalnya empat desa setelah evaluasi ulang tinggal tiga desa yang berpotensi terdampak kekeringan.

Baca juga: Kisah Heny Suhartono, Dokter Asal Wonogiri : Donor Darah 145 Kali, Dapat Cincin dari Presiden

Baca juga: MK Putuskan Pemilu 2024 Proporsional Terbuka, Gerindra Wonogiri : Jelas Siapa Yang Dilih Nanti

Menurutnya PDAM juga membangun jaringan air disana.

"Kecamatan Paranggupito, saat ini masih dilakukan kajian. Sebab, sudah ada proyek pengangkatan sumber Banyutowo. Ini masih dikaji kembali," jelasnya.

Selain itu, di Kecamatan Giritontro yang berpotensi terdampak kekeringan, berdasarkan pemetaan ulang ada tiga desa yang berpotensi terdampak.

Desa itu adalah Tlogosari, Tlogoharjo dan Bayemharjo.

Sementara di Nguntoronadi, dari tiga wilayah yang berpotensi terdampak yakni Desa Wonoharjo, Semin dan Kelurahan Kedungrejo, bakal ada pemasangan jaringan air disana.

Selanjutnya, untuk Kecamatan Giriwoyo, ada satu desa yang berpotensi terdampak kekeringan yakni Desa Tirtosuworo.

"Ada evaluasi dari pihak-pihak terkait. Sudah ada beberapa kecamatan dengan data daerah berpotensi terdampak kekeringan," jelasnya.

"Ini hasil kajian ulang bersama para camat dan instansi terkait. Sudah berkurang dari pemetaan awal kami," imbuh dia.

Di bagian lain, Trias mengatakan bahwa BPBD juga sudah mendapatkan informasi bahwa sebagian di wilayah selatan sudah membeli air tangki.

Meskipun begitu, hal tersebut masih dinilai masih dalam keadaan wajar.

Sementara itu, pihaknya juga belum menerima permohonan pengirim air.

Pihaknya berharap musim kemarau kali ini tidak terlalu panjang sehingga sumber air masyarakat masih aman dan tidak ada kekeringan ekstrem.

"Kita ada satu truk tangki air. Semisal ada kondisi khusus, bisa saja diterjunkan bersama dengan PMI, PDAM, instansi lain hingga dunia usaha," pungkasnya.

Tanggapan Jekek

Sementara itu, sebanyak 36 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Wonogiri berpotensi terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

Bahkan sejumlah warga di Kecamatan Paranggupito sudah mulai membeli air bersih dengan tangki seharga Rp 150 ribu.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan pihaknya bakal melakukan peningkatan pelayanan air bersih di Paranggupito.

Dia juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah kades disana.

"Kita akan ada upaya, dari HU (hidran umum) kita tarik ke SR (sambungan rumah) biar lebih mudah," jelasnya, kepada TribunSolo.com, Kamis (9/6/2023).

Menurutnya pemkab sudah menganggarkan APBD sebesar Rp4-6 miliar untuk penambahan pelayanan air bersih dalam wujud pipanisasi.

Baca juga: Rutinitas Warga di Paranggupito Wonogiri Masuki Musim Kemarau, Sisihkan Rp150 Ribu Beli Air Tangki

Baca juga: Revitalisasi Pantai Sembukan dan Pantai Klotok Wonogiri, Dinas Target Juli Sudah Teken Kontrak

Saat ini juga dilakukan upaya pengeboran sumber air di sejumlah titik.

"Ini untuk mensupport ketersediaan air di HU yang ada. Target kami, coverage pelayanan bisa mencapai 90 persen," kata dia.

Bupati yang akrab disapa Jekek itu menambahkan upaya pengentasan kekeringan juga telah dilakukan.

Misalnya dengan adanya infrastruktur hidran umum meski belum sampai dengan sambungan rumah.

Jekek menilai program itu dinilai cukup strategis dimanfaatkan masyarakat khususnya di wilayah Wonogiri selatan, seperti Kecamatan Paranggupito.

“Terbukti kemarau sebelumnya hilir mudik tangki air bersih sudah berkurang, tidak seperti dulu. Pasti (masih ada) tapi sudah berkurang. Pelayanan air bersih merubah struktur kebutuhan air bersih di wilayah selatan,” tandasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved