Berita Klaten
Wisata Petik Buah Melon di Desa Bogem Klaten, Sajikan Buah Melon Premium Jenis Fujisawa
Wisata petik buah kini hadir di Klaten. Penggemar buah bisa langsung memetik sendiri buah disana kemudian menimbang untuk tahu harganya.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Di Klaten ada wisata yang cocok bagi penyuka buah melon.
Lokasinya di Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten.
Di sana, wisatawan bisa menjumpai kebun melon yang dikelola dengan sistem Smart Green House yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ngudi Raharjo sejak pertengahan 2022.
Diungkapkan oleh pengelola kebun, Suharno (50) bahwa sejak libur panjang tercatat ratusan wisatawan berkunjung ke lokasi tersebut.
Rata-rata dalam sehari pengunjung yang datang ke tempat tersebut berkisar seratusan pengunjung sejak awal libur panjang Hari Raya Idul Adha, Rabu (28/6/2023).
"Jumlah tertinggi di awal liburan itu sampai 200 pengunjung per hari Rabu (28/6/2023)," jelasnya.
Dengan jumlah tersebut, Suharno mengungkapkan bahwa dalam satu hari pihaknya memperoleh omset jutaan rupiah yang berasal dari buah melon yang dipetik oleh para pengunjung.
Sedangkan untuk harga melon perkilogram pihaknya mematok harga Rp 22 ribu.
"Sedangkan aset (buah melon) yang terjual tidak tentu, dalam lima hari berkisar dari 3 hingga 5 juta perhari sejak awal libur panjang," jelasnya.
Baca juga: Cara Perawatan Kura-kura Sulcata Seharga Motor Milik Gibran: Pakannya Melon, Diberi Lampu Penghangat
Dengan berbekal gunting yang telah disediakan pengelola, pengunjung bebas memiliki buah yang akan dipetik di kebun seluas 400 meter persegi dengan jumlah 1000 tanaman melon berjajar rapih memenuhi tempat tersebut.
Usai memetik, pengunjung bisa langsung membawa melon tersebut agar ditimbang untuk mengetahui berapa harganya.
Tak perlu khawatir buah tersebut tak manis, pasalnya semua buah yang ada di kebun tersebut telah matang secara bersamaan.
Suharno mengungkapkan, jika itu buah melon yang ditanam di kebun tersebut berjenis melon fujisawa.
Melon Fujisawa merupakan buah organik yang memilik tekstur daging empuk dan manis berwarna oranye, sedangkan kulitnya tebal dan berjaring rapat berwarna hijau.
"Melon ini (Fujisawa) melon premium, bibitnya kita datangkan dari luar negeri (sehingga berbeda dengan melon lainnya)."
"Selain itu sistem penanaman sendiri semua terukur, sehingga panen (bersamaan) dan hasilnya semua terukur (manis)," jelasnya.
Sedangkan untuk berat buah melon yang bisa dihasilkan dari kebun tersebut berkisar 0,8 kg hingga 1,8 kg, yang mana berat tersebut masuk dalam kategori grade a dengan tingkat kemanisannya masuk kedalam grade 15.
Ditemui TrinunSolo.com Salah satu pengunjung yang berasal dari Bandung, Jawa Barat, Sapardi (60) mengaku tahu lokasi tersebut lewat jejaring sosial.
"Jadi saya kesini (Kecamatan Bayat, Klaten) karena mengunjungi keluarga, dan saya dengar di Desa Bogem ada wisata petik buah melon jadi saya mampir bareng sama keluarga," jelasnya.
Dari rasa penasaran tersebut, kemudian mendorongnya untuk memastikan langsung dari informasi yang dirinya terima.
"Setelah lihat langsung memuaskan, ini hasil budidaya melon ini berhasil."
"Hasil buahnya bagus, keliatan buahnya menarik untuk disantap," tegasnya.
Sebagai informasi, bahwa lokasi kebun tersebut berada di pedesaan.
Untuk sampai le lokasi, dari pusat kota dengan menggunakan kendaraan roda empat, Tribuners butuh waktu sekitar 30-40 menit.
Lokasi tepatnya tak jauh makam Sunan Pandanaran yang masyhur dikalangan kaum muslim.
Jika tertarik untuk berkunjung, Tribuners bisa menggunakan aplikasi peta digital dengan menggunakan kata kunci Lapanagan Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten.
Lokasi kebunnya berada tepat di belakang gedung serbaguna Desa Bogem. (*)
Klaten Segera Punya SLB Negeri, Disdikbud Jateng Sudah Ajukan Permohonan ke Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo Resmi Jabat Kapolres Klaten, Gantikan AKBP Warsono |
![]() |
---|
Diterjang Hujan Angin, Tenda Acara dan Papan Baliho di Cawas Klaten Ambruk |
![]() |
---|
Kisah Bocah di Klaten Buang HP ke Sumur, Marah Gegara HP Mati, Damkar Turun Tangan |
![]() |
---|
Susah Payah Damkar Klaten 1 Jam Ambil HP yang Dilempar Anak ke Sumur, saat Diangkat Kondisinya Rusak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.