Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Sinyal Hasto, Ada Parpol Lain yang Akan Merapat Dukung Ganjar, Sebut Minta Waktu Sampai Agustus

PDIP terus membuka keran komunikasi dengan partai politik lain yang ingin bergabung ke gerbong pendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Pemilu

Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
(KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (24/1/2020). 

TRIBUNSOLO.COM - PDIP terus membuka keran komunikasi dengan partai politik lain yang ingin bergabung ke gerbong pendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Pemilu 2024

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto partai politik lain yang akan bergabung bersama PDIP masih meminta waktu setidaknya hingga akhir Juli dan Agustus.

"Terus komunikasi dilakukan, cuma ada partai kan 'tolong saya dikasih waktu sampai akhir Juli'. Ada partai yang mengatakan 'tolong saya dikasih waktu sampai pertengahan Agustus'," kata Hasto di Rumah Aspirasi Ganjar Pranowo, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (8/7/2023) dikutip Tribunnews.

"Sehingga berbagai pendekatan-pendekatan terus dilakukan," tambahnya.

Hasto pun menceritakan soal pengalaman ketika mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden di Pilpres 2014 lalu.

Baca juga: Kata PKS soal Sosok Bupati Karanganyar Pengganti Juliyatmono: Bisa Merangkul Semua Elemen

Menurut dia, kala itu juga membutuhkan waktu yang agak lama dalam proses konsolidasi dan komunikasi antar parpol.

"Sehingga berbagai pendekatan-pendekatan terus dilakukan karena pengalaman Pak Jokowi ketika memimpin pada tahun 2014 itu kan ada yang mengganjal sehingga konsolidasinya berjalan lambat perlu waktu 1,5 tahun," sebut Hasto.

"Kalau saat itu Pak Jokowi tidak dihambat pada tahun-tahun pertama ketika beliau dipilih dan dipercaya oleh rakyat, itu Tol Sumatera itu sudah terconnect," sambung dia.

 Hasto menyampaikan partai-partai lain sudah memberikan sinyal lampu hijau untuk bergabung dengan PDIP mendukung Ganjar.

Hal itu bisa terlihat dari para Ketua Umum partai yang datang di acara peringatan puncak Bulan Bung Karno beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ganjar & Kandidat Bacawapres Lakukan Pendekatan, Hasto : Ibaratnya Nikah Harus Ada Pacaran Dulu

Dimana ada Ketum Golkar Airlangga Hartarto hingga Ketum PAN Zulkifli Hasan.

"Pada dasarnya partai-partai itu memberikan lampu hijau untuk kerja sama," ucap Hasto.

"Yang diundang kan pada saat puncak Bulan Bung Karno, hanya kan masing-masing ada berbagai tahapan tahapan untuk berkonsultasi dengan internal, untuk menunggu karena sebelumnya sudah membangun kesepakatan, sehingga kita hormati proses itu tapi nanti akan terkonsolider," imbuhnya.

Sambil menunggu partai lain bergabung, Hasto menegaskan tim pemenangan Ganjar Pranowo terus menyusun persiapan.

Salah satunya dengan menyiapkan grand strategi kampanye.

"Sambil menunggu itu, seluruh tim pemenangan pak Ganjar Pranowo terus bergerak mempersiapkan juru kampanya, mempersiapkan grand strategy-nya dan kemarin kami sudah bertemu intens, bahkan pak Ganjar Pranowo juga sudah bertemu dengan tim komunikasi yang selama ini mendampingi pak Jokowi dan saya ikut mendampingi saat itu," pungkas Hasto.

Sikap Golkar

Sebelumnya, sikap politik di Pemilu 2024 segera diambil Partai Golkar.

Partai berlambang pohon beringin tersebut akan menentukan sikap pada Agustus 2023.

Itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/6/2023).

"Kita menunggu, karena masih ada kurang lebih kalau kata ketua umum kami sih dua bulan inilah kita akan tentukan," kata Nurul dikutip dari Tribunnews.

"Kita mau berkoalisi dengan siapa begitu," tambahnya.

Baca juga: Pemilu 2024, Andika Perkasa Berpeluang Jadi Tandem Ganjar, PPP : Harus Berhitung Ulang

Baca juga: Kata Sakti Suharso Ajak Ganjar-Anies Foto Bareng saat Bertemu di Mekkah: Indonesia Mesti Melihat Ini

Anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan, Partai Golkar hingga saat ini tak ingin terburu-buru menentukan langkah politiknya, terkait pemilu 2024.

"Jadi, masih enggak mau buru-burulah tenang-tenang paling telat bulan Agustus lah," ucapnya.

Nurul menambahkan, bahwa Partai Golkar hingga kini masih melakukan penjajakan koalisi dengan partai-partai politik peserta pemilu.

"Koalisi tetap masih sangat dinamis lah ya," ucap Nurul.

Disinggung Mega

Sebelumnya, Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyampaikan partai berlambang banteng moncong putih itu saat ini membuka pintu bagi para partai politik lain yang ingin bergabung dengan mereka.  

Termasuk, mendukung bakal calon presiden, Ganjar Pranowo. 

Meskipun, Megawati memahami bila PDIP bisa mengusung bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) di Pemilu 2024.

Itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara puncak peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (24/6/2023).

"Padahal kita itu sebetulnya boleh bawa calon presiden, wakil presiden sendiri, tapi saya membuka pintu karena sifat kita adalah kekeluargaan dan gotong royong," kata Megawati, dikutip dari Tribunnews.

Megawati pun menyebut di belakang podium tempatnya berdiri, telah duduk 3 partai politik yang merapat ke PDIP. Di antaranya PPP, Hanura dan Perindo.

Baca juga: Ikut Perayaan Bulan Bung Karno, Gibran Pamer Foto Pakai Caping Bersama Elit PDIP

Baca juga: Pidato Puan Maharani di Puncak Bulan Bung Karno, Puji Jokowi Kader Terbaik PDIP yang Dicintai Rakyat

"Di belakang saya ini ada beberapa partai yang sudah pasti, itu ada 3, dari PPP, Pak Mardiono, lalu masih ada lagi, desek-desek aja, dari Partai Hanura Pak Oso, yang ketiga orangnya nggak ada, salam dari Pak Hary Tanoe," terangnya.

Selain 3 partai yang sudah merapat, Megawati menyinggung juga ada 3 partai lainnya yang masih pikir-pikir untuk bekerja sama dengan PDIP di Pemilu2024.

Ketua umum partai tersebut juga duduk di belakangnya.

Nampak terlihat Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketum PAN, Zulkifli Hasan, dan Wakil Ketum PKB, Jazilul Fawaid juga duduk pada barisan sejajar dengan capres PDIP Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para ketum parpol yang telah resmi merapat ke PDIP.

"Itu yang saya bilang (masih) mikir-mikir dulu," kata Megawati.

"Tapi saya bilang ya nggak apa-apa, mau ikut boleh, nggak ikut nggak apa-apa," imbuhnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved