Syarat PKB Jika Golkar dan PAN Gabung KKIR : Cak Imin Harus Cawapres

TRIBUNSOLO.COM - Partai Kebangkitan Bangsa memberikan syarat apabila Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Hal ini diungkap oleh Wakil Sekjen (Wasekjen) PKB Syaiful Huda.

Huda menegaskan PKB tak menolak bila PAN dan Golkar bergabung asalkan bakal calon wakil presiden (cawapres) tetap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Ya kira-kira begitu (Cak Imin cawapres)," kata Huda dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (12/7/2023).

Kendati demikian, Huda juga menyebut PKB tak memaksa PAN dan Golkar gabung KKIR.

Sebab, kedua parpol itu telah memenuhi presidential threshold 20 persen.

Baca juga: Pekan Ini, Golkar Lakukan Pertemuan Penting dengan Parpol Lain, Bakal Ada Koalisi Baru?

Baca juga: Prabowo Tegaskan Cak Imin-PKB Berperan Besar Tentukan Siapa Cawapresnya Nanti di Pilpres 2024

"Jadi kalau mau jalan sendiri sebagai sesama partai ya oke, tapi kalau mau gabung ya dengan catatan tadi," ujarnya.

Dia menjelaskan bila PAN dan Golkar bergabung, maka pembagian jatahnya di luar cawapres.

"Artinya power sharingnya ya di luar cawapres," ucap Huda.

PAN dan Golkar sejauh ini telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, PAN telah menekankan sikap politiknya, yakni akan bergabung dengan koalisi yang menerima Erick Thohir sebagai cawapres.

Sementara PPP telah mendeklarasikan mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

(*)