Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Diprotes GKR Timoer, Gibran Pastikan Bagian Dalam Keraton Solo Direvitalisasi Tahun Depan

Gibran pun berjanji tahun depan akan memulai revitalisasi area Kedaton, yaitu bangunan yang merupakan singgasana raja.

Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin
KOLASE FOTO : GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan bagian dalam Keraton Solo bakal direvitalisasi. Tapi tidak tahun ini, melainkan tahun depan.

Hal ini menjawab protes putri sulung Paku Buwono (PB) XIII, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai Kusuma Dewayani kepada dirinya.

Protes tersebut soal revitalisasi Keraton Solo yang mendahulukan Alun-alun bukannya area dalam Keraton. 

Gibran pun berjanji tahun depan akan memulai revitalisasi area Kedaton.

"Nanti tahun depan. Ini kan serba mepet nih. Makanya ini kita kejar Alun-Alun dulu," jelas Gibran saat ditemui di kantornya, Senin (17/7/2023).

Area Kedaton ini meliputi bangunan yang merupakan singgasana raja.

Baca juga: Ahmad Dhani Belum Bisa Pastikan Prabowo Diundang ke Konser Dewa 19 di Solo : Tergantung Mas Gibran

Di dalamnya terdapat Kaputren, Keraton Kulon, Sangga Buana, dan masih banyak lagi.

Gibran memaparkan bangunan di area ini memerlukan penanganan lebih rumit dan dana yang lebih besar.

Sebab, unsur cagar budaya di area ini cukup banyak.

"Yang di dalam perlu penanganan khusus dengan biaya yang lebih besar lagi. Karena ada benda cagar budaya. Kita usulkan lagi tahun depan. Tenang saja," jelasnya.

Sedangkan mengenai potensi konflik yang mulai muncul akibat protes ini, ia tidak ingin berkomentar banyak.

"Tidak perlu dibahas lagi. Nanti kami akan kami kondisikan," terangnya.

Kondisi Kumuh Jadi Pertimbangan

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya memprioritaskan untuk merevitalisasi Alun-Alun Utara dan Selatan Keraton Solo karena dapat diakses oleh publik.

"Yang jelas area keraton kami fokuskan ke area-area yang bisa diakses oleh publik," jelas Gibran saat ditemui di kantornya, Senin (17/7/2023).

GKR Timoer mewakili Lembaga Dewan Adat (LDA) merasa tidak dilibatkan dalam perencanaan revitalisasi ini.

Ia juga mempertanyakan kenapa yang diprioritaskan tidak di area Kedaton yang menurutnya lebih urgent.

Baca juga: GKR Timoer Sayangkan Revitalisasi Keraton Solo Dimulai dari Alun-alun: Kenapa Tidak di Dalam Dulu?

Mengenai hal ini, Gibran tetap akan mengusulkan tahun depan.

"Nanti area yang di dalam akan kami usulkan lagi di tahun depan. Songgo Buwono dan lain-lain," tuturnya.

Selain karena dapat diakses oleh publik, alun-alun saat ini dalam kondisi yang sangat kumuh.

Pihak Pemerintah Kota Solo sering dianggap tidak memberi perhatian untuk menata kawasan ini.

"Karena yang namanya Alun-Alun, Gladak, utara selatan itu sudah super kumuh. Kita disalahkan terus. Dikiranya pemerintah tidak memberikan perhatian. Makanya kami fokuskan di situ dulu," jelasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved