Berita Solo

Air Hingga Bunga Bekas Jamasan Pusaka Dalem Puro Mangkunegaran Jadi Rebutan Warga di Solo

Warga berbondong-bondong menyaksikan gelaran kirab yang dilaksanakan pada Selasa (18/7/2023) malam itu.

Tribunsolo.com/Andreas Chris
Masyarakat saat berebut air bekas jamasan pusaka dalem Puro Mangkunegaran, Selasa (18/7/2023) malam 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kirab Malam 1 Suro 1956 EHE Puro Mangkunegaran jadi perhatian masyarakat di Kota Solo.

Warga berbondong-bondong menyaksikan gelaran kirab yang dilaksanakan pada Selasa (18/7/2023) malam itu.

Uniknya, selain menyaksikan rangkaian acara memperingati pergantian tahun Jawa itu ada pula warga yang ikut memperebutkan sejumlah barang yang dibagikan oleh Puro Mangkunegaran.

Salah satunya pembagian Udik-udik yang berisi uang dengan berbagai pecahan dari koin hingga uang kertas puluhan ribu.

Selain merebutkan udik-udik, ada pula warga yang memperebutkan air bekas jamasan pusaka dalem Puro Mangkunegaran.

Samikem (70) warga Jatisrono Wonogiri, mengaku telah 25 tahun lamanya selalu menghadiri gelaran Kirab Malam 1 Suro yang diadakan oleh Puro Mangkunegaran.

Samikem mengaku sering mengumpulkan bunga bekas jamasan pusaka kagungan dalem Puro Mangkunegaran.

"Sudah sering ambili bunga di bawah, untuk campuran pakan ternak saya di rumah soalnya bawa berkah bisa bikin gemuk," terang Samikem.

Baca juga: Kala Ganjar Lakoni Laku Bisu di Kirab Malam 1 Suro Puro Mangkunegaran, Diikuti Gibran dan Aria Bima

Baca juga: Pakar Budaya Sebut Dulu Tak Ada Kirab 1 Suro, Digelar Setelah Ada Permintaan dari Presiden Soeharto

Ia datang ke Solo bersama delapan temannya khusus untuk mengikuti acara Kirab Malam 1 Suro di Puro Mangkunegaran.

"Tadi datang ke sini bersama-sama delapan orang," sambungnya.

Sementara itu, Sri Rahayu (50) penghayat kepercayaan asal Cilacap mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali mengikuti Kirab Malam 1 Suro di Puro Mangkunegaran.

"Pertama kali ikut. Saya merasa senang apalagi bisa ikut tapa meneng, saya merasa bersyukur bisa ikut tapa meneng," terang Sri Rahayu.

Namun ada insiden unik yang menimpa Sri Rahayu saat konde yang ia pakai lepas dan hilang.

Inaiden itu dialami Sri Rahayu saat dirinya ikut dalam rebutan udik-udik yang diberikan oleh keluarga Puro Mangkunegaran untuk masyarakat.

"Konde saya hilang tadi, kayaknya di Pendopo deh. Saya tidak tahu selesai tapa meneng ada pembagian berkat, saya ternyata ada di tengah-tengah terus terdorong-dorong sampai konde saya hilang," pungkas Sri Rahayu.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved