Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Subianto Sosok yang Mampu Redam Polarisasi Politik di Indonesia

TRIBUNSOLO.COM - Politikus PDIP yang juga mantan aktivis 1998, Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan kesannya tentang bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Budiman Sudjatmiko menilai Prabowo Subianto sebagai sosok yang mampu menangani permasalahan polarisasi politik di Tanah Air. 

Hal itu menjadi nilai positif bagi Prabowo.

Baca juga: Survei Indikator Politik : Prabowo Menang Jika Lawannya Hanya Ganjar, Didukung Pemilih Anies

Prabowo dianggap sebagai sosok kompeten meneruskan estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia lantas melanjutkan, Prabowo adalah sosok yang handal dalam menangani perpecahan akibat persoalan politik.

Beberapa waktu ini banyak pihak yang mengotak-ngotakan politik hingga membuat perbedaan di antara masyarakat, hal itu dapat ditangani dengan baik oleh Prabowo.

"Problem perpecahan polarisasi yang diakibatkan oleh soal politik khilafiah, politik perselisihan program, fiqih politik sekuler itu selesai itu hilang," kata Budiman dalam acara Podcast Mind TV dikutip pada Senin (24/7/2023).

Baca juga: PDIP Goda Cak Imin dan PKB Masuk Koalisi, Gerindra Ingatkan Ada Perjanjian yang Sudah Disepakati

Budiman memandang Prabowo Subianto sebagai sosok yang sangat paham berbagai macam problematika di pemerintahan.

Sosoknya pun dianggap mampu memimpin pembangunan untuk kemajuan Indonesia.

Budiman melihat masuknya Prabowo ke Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo karena memiliki visi dan misi yang sama dengan Jokowi, yaitu persatuan Indonesia.

"Pengamatan saya, bahwa ada sebagian problem perpecahan itu bisa teratasi problem perpecahan bisa teratasi," ujarnya.

Budiman mengatakan, kualitas politik Prabowo tetap terjaga. Performa Prabowo secara kuantitatifnya masih terjaga dengan sangat baik. 

Hal inilah yang membuat Budiman merasa ingin mengenali lebih jauh sosok Menteri Pertahanan tersebut.

"Dan orang ini (Prabowo) ternyata performa secara kuantitatifnya juga terjaga, politik ya," tuturnya.

(*)