Elektabilitas Anies Terendah di Survei, Jusuf Kalla Santai, Singgung Fenomena Trump dan Pilkada DKI

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), buka suara soal rendahnya elektabilitas bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, di sejumlah survei Pemilu 2024.

Meski elektabilitas Anies Baswedan kalah dari Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto, Jusuf Kalla tak gentar.

Wakil Presiden 2014-2019 ini lantas menyinggung kemenangan Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump, meski memiliki elektabilitas yang rendah.

Baca juga: Ganjar dan Anies Wajib Waspada, Prabowo Dianggap Punya Magnet Tarik Pemilih Muda: Background Militer

"Trump juga rendah sekali elektabilitasnya menurut para peneliti," kata JK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, kalkulasi elektabilitas memang kerap terjadi jelang pemilihan umum. 

Meski demikian menurut JK, terdapat tren yang tidak terlalu berpengaruh lantaran hanya ditentukan oleh responden yang terbatas.

"Pilihan dari pada 1.200 orang (responden) pada pemilih 205 juta (pemilih) itu tidak menggambarkan itu."

"Ada caranya tapi saya kira pasti tidak terlalu akurat. Itu trennya saja seperti itu," ujarnya.

Baca juga: Terus Digoda Parpol Lain, PKS, NasDem, dan Demokrat Diyakini Tak Bakal Alihkan Dukungan dari Anies

Selain soal Donald Trump, Jusuf Kalla juga menyinggung Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, di mana Anies meraih kemenangan meski memiliki elektabilitas rendah.

"Waktu di DKI juga Anies terendah kan posisi tiga tapi kemudian dia terpilih. Itu lebih kecil kurang lebih tujuh juta pemilih diwakili 1.200," ujar JK.

Melansir Tribunnews.com, saat ini elektabilitas Anies berada di posisi ketiga dalam sejumlah hasil survei.

Sementara Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo bersaing ketat di posisi pertama dan kedua.

(*)