Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Wisata Boyolali : ARH Farm, Bisa Ajak Anak Petik Melon, Sekalian Belajar Hidroponik

Banyak cara bisa dilakukan untuk mengisi liburan. Salah satunya, dengan berwisata sambil belajar tanaman hidroponik melon.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Tri Widodo
Pengunjung  agrowisata memetik buah melon di ARH_Farm di Dukuh Kemiri, Desa Keyongan, Kecamatan, Nogosari, Minggu (6/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Banyak cara bisa dilakukan untuk mengisi liburan.

Salah satunya, dengan berwisata sambil belajar tanaman hidroponik melon.

Sambil belajar, pengunjung pun bisa mencicipi manisnya buah melon segar yang baru dipetik dari pohonnya.

Lokasinya tidak telalu jauh dari Kota Solo.

Jika kamu turun di Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali kamu bisa ke sana kurang lebih dalam 10 menit. 

Baca juga: Tenggir Park, Spot Wisata di Kaki Gunung Lawu: Suguhkan Kesunyian, Hapus Kejenuhan Suasana Perkotaan

Itu bisa menjadi lokasi liburan alternatif bersama keluarga. 

Namanya, ARH_Farm, di Dukuh Kemiri, Desa Keyongan, Kecamatan, Nogosari.

Ada sekitar 840 batang tanaman buah melon. 

Di lahan 300 meter persegi itu pengunjung dapat melihat langsung pertanian hidroponik dan mencicipi manis segarnya melon.

Selain itu, pengunjung juga bisa memetik sendiri melon yang ingin dibawa pulang.

Wiyadi, salah satu pengunjung dari Karanganyar, mengaku penasaran dengan tanaman melon hidroponik ini.

"Ya ingin lihat-lihat. sekaligus jalan-jalan bersama anak cucu," katanya.

Baca juga: Wisata Petik Buah Melon di Desa Bogem Klaten, Sajikan Buah Melon Premium Jenis Fujisawa 

Dia mengatakan cukup tertarik dengan dunia pertanian.

Hanya saja, keterbatasan lahan menjadi kendala baginya.

"Kalau gini kan tau caranya langsung. Barang kali bisa ditiru caranya," tambahnya.

Dwi Ari Kartiko pemilik kebun mengatakan budidaya melon dengan sistem hidroponik ini baru dia tekuni tahun 2020 lalu.

Dengan cara hidroponik ini, buah melon yang dihasilkan manisnya bisa maksimal.

"Karena kalau di lahan (sawah/kebun) airnya tidak bisa terkontrol baik. Kalau dengan sistem hidroponik ini airnya bisa diatur. Sehingga manisnya dapat," ujarnya.

Selain itu, hasil dari melon hidroponik ini juga cukup lumayan.

Dalam satu musim tanam yang membutuhkan waktu 65 hari, dia bisa meraup cuan hingga Rp 20 juta.

"Melon yang kita hasilkan itu pasarnya di supermarket. Jadi untuk harga berbeda dengan melon yang di lahan," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved