Ospek Pinjol UIN Solo
Mahasiswa UIN Solo Demo, Soroti Pembekuan Dema, Sebut Sidang Etik Tidak Sesuai Prosedur
Mahasiswa UIN Raden Mas Said melakukan Demo. Mereka menuntut agar ada penjelasan soal pembekuan Dema.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Mahasiswa UIN Raden Mas Said melakukan demo pada Jumat (11/8/2023).
Mereka menggeruduk rektorat untuk menanyakan prihal pembekuan Dewan Mahasiswa (Dema) UIN Raden Mas Said.
Seperti diketahui, pembekuan Dema ini adalah buntut dari sponsor pinjaman online (pinjol).
Mahasiswa Baru (Maba) diminta untuk mendaftar di aplikasi tersebut agar Dema bisa mendapat uang sponsor.
Salah satu peserta aksi Demo, Mohammad Cameroon Bun Yan Ulil Albab menyayangkan adanya kegaduhan yang ada saat ini.
Hal ini juga termasuk dengan pembekuan Dema.
"Saya sebagai mahasiswa menyayangkan adanya huru hara beberapa hari ini, apalagi karena mahasiswa baru (maba) baru masuk. Kondisi ini mengganggu," ujar Cameroon kepada TribunSolo.com.
Dia mengatakan, seharusnya Dema bisa menjelaskan dan meluruskan apa yang terjadi saat ini.
"Sudah waktunya Dema meluruskan bersuara, mau menunggu apalagi itu terkait huru-hara yang terjadi," kata dia.
Cameroon Bun Yan Ulil Albab juga menyoroti soal sidang etik yang dilakukan rektorat UIN Solo beberapa waktu lalu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa UIN Solo Geruduk Rektorat: Protes Pembekuan DEMA, Dinilai Cacat Hukum
Dia mengatakan, sidang etik yang dilakukan tidak sesuai prosedur.
"Terkait adanya sidang etik kita juga sangat menyayangkan apa namanya sidang etik ini diadakan dengan prosedur yang tidak sesuai," tambahnya.
Menurutnya sidang etik yang dilakukan tidak sesuai dengan prosedur yang ada, sebab tidak menghadirkan pihak terkait.
"Sehingga putusannya sepihak, kalau memang Dema perlu diadili maka diadili seadil-adilnya. Dengan prosedural yang sesuai," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.