Waspada Ancaman El Nino di Musim Kemarau, Ada Potensi Kekeringan di Wonogiri 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Masyarakat diminta mewaspadai dampak El Nino di musim kemarau.

Di Wonogiri, dampak itu berupa mengeringnya Waduk Krisak di Selogiri dan menimbulkan fenomena savana. 

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan pihaknya juga berfokus di wilayah-wilayah yang memiliki potensi kekeringan, misalnya di wilayah Wonogiri bagian selatan. 

"Misalnya seperti di Kecamatan Paranggupito dan Pracimantoro," ujar pria yang akrab disapa Jekek itu. 

Dia mengatakan potensi kekeringan akut itu juga menimbulkan permasalahan seperti misalnya air bersih di musim kemarau. 

Menurutnya pihaknya telah melakukan sejumlah upaya terkait hal itu.

Salah satunya adalah anggaran je PDAM sebesar Rp 3,8 miliar untuk mengatasi permasalahan kekeringan. 

Baca juga: Cerita Warga Kartasura Naik BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri: Jalan-jalan 20 Menit, Antre Hingga 2 Jam

Baca juga: DICARI Pelaku Tabrak Lari di Desa Bulusulur Wonogiri yang Tewaskan Nenek Berusia 76 Tahun

"Rp 3,8 miliar ini untuk penyelesaian jalur distribusi umum (JDU). Nanti kita garap ini," ujar Jekek. 

Dengan begitu dari hidran umum lebih dekat ke sambungan rumah.

Itu bertujuan untuk mendekatkan pelayanan di wilayah selatan yang berpotensi rawan kekeringan. 

Selain itu, anggaran belanja tidak terduga (BTT) juga bisa dianggarkan bila ada kebutuhan krusial saat kemarau.

Jekek menyebut anggaran BTT ada sekitar Rp 5-7 miliar.

"Itu cukup siap untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diharapkan. Kalau ada yang urgent dan itu bisa menggunakan BTT, pasti akan kita lakukan," pungkasnya.