Pemilu 2024

Hasto Tak Gentar PDIP Diserbu Koalisi Besar, Sebut Ganjar Warisi Ciri Soekarno, Megawati, dan Jokowi

PDIP masih yakin jika capres yang diusung mereka, Ganjar Pranowo, akan memenangkan Pemilu 2024.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Prabowo dan Ganjar melakukan salam komando. Itu Sambil menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana di Bandara Adi Soemarmo, Senin (24/7/2023) 

TRIBUNSOLO.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku tak panik dengan koalisi gemuk yang mendukung pencapresan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

PDIP masih yakin jika capres yang diusung mereka, Ganjar Pranowo, akan memenangkan Pemilu 2024.

Keyakinan itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Baca juga: Bagi Prabowo, Ganjar dan Anies Adalah Sahabat, Minta Relawan Tidak Berbuat Negatif

Menurutnya, situasi yang terjadi saat ini tak berbeda jauh dengan Pilpres 2014, saat koalisi ramping bentukan PDI-P berhasil memenangkan Joko Widodo atas Prabowo.

"Apa yang terjadi kan merupakan pengulangan tahun 2014. PDI-P terus bergerak ke bawah. Jadi kunci dari kemenangan pemilu itu adalah memperkuat akar rumput," kata Hasto setelah penganugerahan rekor MURI kepada partainya di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023), atas program pengobatan gratis yang berlangsung 218 hari.

Hasto pun meyakini, jumlah perolehan suara maupun kursi parlemen tak menjadi faktor tunggal pemenangan presiden.

PDIP saat ini memang hanya didukung oleh partai-partai politik dengan perolehan suara di bawah 5 persen, yakni PPP, Hanura, dan Perindo.

Baca juga: Wanti-wanti Pakar Politik untuk Prabowo Hingga Ganjar : Waspadai Split Ticket Voting di Pemilu 2024

Namun dari kacamata Hasto. Ganjar Pranowo menjadi magnet tersendiri yang bisa mengerek perolehan suara di Pemilu 2024.

"Instrumennya sederhana, ketika Pak Ganjar Pranowo turun itu ada spontanitas dari rakyat, euforia rakyat datang, dan itu sama, ciri-ciri seorang pemimpin yang ditunjukkan oleh Bung Karno, Bu Mega, dan Pak Jokowi," kata Hasto.

"Berbeda dengan pileg, di dalam pilpres, kekuatan figur itu sangat penting, bagaimana sosok pemimpin yang jujur, merakyat, visioner, yang menjadi bagian dari representasi dari rakyat itu sendiri," lanjut dia.

Seperti diberitakan, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar memutuskan bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra.

Tiga partai politik itu sepakat mengusung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, Minggu (13/8/2023).

Koalisi tiga partai besar itu membuat mereka memiliki lebih dari 40 persen kursi DPR RI dan suara sah nasional pada Pemilu 2019, jauh mengungguli koalisi PDIP yang tak sampai 30 persen.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved