Warung Soto Girin Terbakar

NASIB Warung Soto Girin di Sragen yang Kebakaran : Ludes, Kerugian Ditaksir Capai Rp300 Juta

Bangunan dapur Warung Soto Girin ludes terbakar, yang mana bangunannya roboh rata dengan tanah.

Tribunsolo.com/Septiana Ayu Lestari
Nasib warung Soto Girin di Sragen pasca terdampak kebakaran, Kamis (17/8/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Nasib orang tak pernah ada yang tahu.

Termasuk kuliner legendaris di Kabupaten Sragen, yakni Warung Soto Girin.

Warung itu ludes terbakar pada Kamis (17/8/2023).

Warung yang beralamat di Kampung Ringinanom, Kelurahan Sragen Kulon itu merupakan lokasi cikal bakal dari perjalanan panjang Soto Girin yang sudah buka sejak tahun 1953.

Polisi menyebut warung Soto Girin terbakar disebabkan oleh korsleting listrik.

Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Sragen Kota, Iptu Ari Pujiantoro mengatakan kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Namun, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp300 juta.

"Dengan kejadian tersebut, korban yakni Wagiyem yang merupakan pemilik rumah mengalami kerugian berupa bangunan beserta isinya terbakar habis," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (17/8/2023).

"Kerugian materiil kurang lebih sekira Rp 300.000.000," sambungnya.

Baca juga: REAKSI Pemilik Warung Soto Girin Sragen yang Kebakaran: Pasrah Tak Sempat Selamatkan Barang di Dapur

Baca juga: PENYEBAB Kebakaran Gudang Kain di Sukoharjo : Tiba-tiba ada Percikan Api dari Truk

Ya, bangunan dapur Warung Soto Girin memang ludes terbakar, yang mana bangunannya roboh rata dengan tanah.

Barang-barang yang ada di dalam dapur tersebut tidak sempat diselamatkan karena api yang cepat membesar.

Pemilik warung hanya bisa menyelamatkan meja, kursi serta barang yang ada dibagian warung depan.

Api yang tiba-tiba membesar karena memang di warung Soto Girin pada siang tadi tidak ada orang.

Selain itu, warung tersebut juga terbuat dari kayu dan di dalam dapur juga terdapat banyak kayu bakar untuk memasak.

Lanjut Iptu Ari, korban dan keluarganya sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

Korban tidak ingin memperkarakan kejadian tersebut ke ranah hukum.

"Dari pihak korban dan keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak akan mempermasalahkan ke jalur hukum," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved