Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Survei Litbang Kompas : Gibran dan AHY Tak Masuk 3 Besar Cawapres Tertinggi, Kalah dari Erick Thohir

Padahal AHY sebelumnya digadang-gadang menjadi bakal cawapres dari Anies Baswedan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUN/BIRO PERS/LAILY RACHEV
Gibran Rakabuming dan Agus Harimurti Yudhoyono 

TRIBUNSOLO.COM  - Berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas, nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak masuk daftar cawapres dengan elektabilitas tertinggi.

Padahal AHY sebelumnya digadang-gadang menjadi bakal cawapres dari Anies Baswedan.

Kenyataannya dari hasil survei Litbang Kompas, putra Susilo Bambang Yudhoyono itu berada di  bawah tiga besar nama bakal cawapres potensial lain, yakni Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Erick Thohir.

Baca juga: Survei Litbang Kompas : Jumlah Pendukung Jokowi yang Pilih Prabowo Meningkat Signifikan

Selain AHY, nama Wali Kota Solo, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka juga tak menjadi bakal cawapres favorit.

Gibran sendiri belakangan muncul sebagai kandidat bakal cawapres Prabowo Subianto.

Adapun survei Litbang Kompas sendiri menggunakan metode wawancara tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023.

Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.

Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas : Elektabilitas Ganjar Salip Prabowo, Anies Posisi Buncit

Tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen, margin of error penelitian ±2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Sandiaga Uno, Ketua Bppilu PPP sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  dan Ridwan Kamil, kader Golkar sekaligus Gubernur Jawa Barat mengalami tren penurunan elektabilitas.

Dari tiga kali survei selama 2023, kedua tokoh yang memilih masuk partai baru itu turun cukup jauh.

Pada Januari 2023, Sandiaga punya elektabilitas sebesar 12,4 persen, lalu turun menjadi 11,9 persen pada Mei 2023, dan kembali turun ke angka 8,2 persen pada Agustus 2023.

Baca juga: Anies Baswedan Ingin Patahkan Mitos, Sebut Jawa Tengah Bisa Jadi Kandang Nasdem

"Partai Gerindra dan berlabuh ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ternyata tak serta-merta melahirkan efek kejut bagi insentif elektoralnya," tulis Litbang Kompas dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Sementara itu, Ridwan Kamil atau Emil, yang baru masuk ke Golkar mengalami penurunan elektabilitas mencapai 1,7 persen.

Elektabilitas Emil tercatat 10,1 persen pada Januari 2023, 9,3 persen pada Mei 2023, dan 8,4 persen pada Agustus 2023.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved