Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Alasan PSI Batal Dukung Ganjar Pranowo, Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Visi Misi Pembangunan Jokowi

PSI resmi menganulir dukungannya ke Ganjar Pranowo sebagai Bakal Calon Presiden di acara Kopdarnas, Selasa (23/8/2023).

Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie saat ditemui di Kantor Wali Kota Solo, Jumat (21/7/2023) 

TRIBUNSOLO.COM – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menganulir keputusannya soal sosok calon presiden yang akan mereka dukung di Pilpres 2024 mendatang.

Sebelumnya, PSI dengan yakin mengusung Ganjar Pranowo menjadi Bacapres.

Namun, dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) 2023 di Senayan Jakarta, Selasa (22/8/2023), Wakil Ketua Dewan Pembinan PSI, Grace Natalie mengumumkan PSI secara resmi membatalkan dukungannya terhadap Bacapres PDIP itu.

Awalnya, Grace meminta agar DPP PSI kembali menyerap aspirasi rakyat terkait capres yang akan didukung.

Baca juga: Gibran Tak Tutup Peluang Jadi Cawapres, Sebut Tunggu Putusan MK Saat Hadiri Kopdarnas PSI

Grace juga membeberkan pertimbangan siapa sosok Bacapres yang akan PSI usung.

Yakni, sosok yang memiliki komitmen kerakyatan dan melanjutkan visi misi pembangunan Presiden Jokowi.

“Pertama, kami meminta kepada DPP PSI untuk kembali menyerap aspirasi dan keinginan rakyat terkait bakal calon presiden yang memiliki komitmen kerakyatan dan melanjutkan visi misi pembangunan Pak Jokowi,” kata Grace, dikutip dari YouTube Partai Solidaritas Indonesia.

Grace mengungkapkan DPP PSI agar tidak terburu-buru dalam memilih capres yang akan didukung.

Ia meminta agar terus melihat dinamika politik yang bekembang.

Kemudian, adapula rekomendasi dari 38 DPW PSI agar penentuan capres yang didukung PSI harus mempertimbangkan cawapres yang mendampingi.

Termasuk mempertimbangkan hasil judicial review terkait batas usia capres dan cawapres.

Baca juga: Gaduh Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo, Megawati Ibaratkan Suasana Jelang Pemilu Bak Orang Berdansa

“Perlu dicermati bersama-sama semua dinamika politik termasuk proses judicial review ke Mahkamah Konstitusi mengenai batas usia calon presiden dan wakil presiden yang sedang diajukan oleh LBH PSI di Mahkamah Konstitusi,” tambah Grace.

Grace mengungkapkan jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi LBH PSI terkait batas usia capres dan cawapres, maka DPP PSI akan mendukung kandidat cawapres tersebut.

Selanjutnya, Grace menyebut adanya perbedaan pendapat di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI terkait capres yang layak didukung di 2024.

"Ada yang ingin Mas Ganjar, ada yang mendukung Pak Prabowo, dan juga ada yang bilang PSI 'jomblo' aja," katanya

Kemudian, Grace mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama sembilan tahun sudah dalam jalan yang benar.

Sehingga, sambungnya, capres dan cawapres yang akan didukung haruslah figur yang dapat melanjutkan pemerintahan Jokowi.

Baca juga: Hadir di Kopdarnas PSI, Gibran, Yenny Wahid dan Budiman Sudjatmiko Diprospek Jadi Calon Ketum?

"Adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa sembilan tahun sudah menempatkan Indonesia di rel yang benar, jadi negara yang dihormati di pergaulan internasional."

"Maka kami menegaskan kembali bahwa kriteria utama dalam memilih calon presiden dan calon wakil presiden adalah figur yang benar-benar dapat melanjutkan apa yang dibangun oleh Presiden Jokowi," kata Grace.

Grace mengungkapkan, jika masyarakat salah memilih pemimpin yang tidak dapat meneruskan kerja pemerintahan Jokowi, maka kemungkinan akan membuat Indonesia mengalami kemunduran.

"Tidak ada pilihan lain selain maju bersama capres dan cawapres yang berkomitmen melanjutkan program Jokowi. Jokowisme dalam nilai dan juga tindakannya," ujarnya. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved