Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

PKN Belum Tentukan Sikap, Anas Urbaningrum Pertanyakan Jargon Perubahan Anies : Apa yang Mau Diubah?

Anas Urbaningrum pun buka suara soal peluang mendukung  Anies Baswedan yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
SURYA MALANG/SURYA MALANG/IPUNK PURWANTO
Anas Urbaningrum mantan terpidana kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang menyampaikan sambutan usai tiba di rumah orangtuanya di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (12/4/2023). (SURYA/PURWANTO) 

TRIBUNSOLO.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (Ketum PKN) Anas Urbaningrum hingga kini belum menentukan sikap terkait dukungan ke capres di Pemilu 2024.

Anas Urbaningrum pun buka suara soal peluang mendukung  Anies Baswedan yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Diketahui, KPP adalah koalisi yang diisi oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Fadli Zon Sebut Wacana Duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024 Cuma Gimik Politik

Anas berprinsip, PKN tak akan terpengaruh jargon-jargon tertentu dalam mendukung capres atau cawapres.

"Jadi PKN itu ketika nanti menentukan pilihan, tidak terfokus pada jargon-jargon," kata Anas usai lakukan blusukan membagikan sekira 2.000 paket sembako kepada sejumlah warga di RT. 5/RW. 9, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (24/8/2023). 

PKN sampai saat ini menurutnya masih mempelajari perubahan maupun keberlanjutan yang dimaksud.

"Jargonnya perubahan atau misalnya melanjutkan. Kami akan pelajari detilnya seperti apa. Kalau perubahan apa yang mau diubah, kalau melanjutkan apanya yang dilanjutkan," jelas Anas.

Baca juga: Pengamat Nilai Wacana Ganjar-Anies Bisa Jadi Manuver PDIP ke Jokowi yang Terkesan Pro Prabowo

Menurut dia lagi, nama koalisi bukan sebuah hal yang substansial untuk diperdebatkan.

"Jadi kami tidak mau emosional, tertarik untuk masuk pada perdebatan-perdebatan terminologis dan jargonistik. Itu tidak substantif menurut saya," papar Anas.

Terpenting menurut PKN, bagaimana koalisi itu bisa membawa perubahan baik untuk Indonesia ke depannya.

Ia pun mengkritisi jargon perubahan ataupun berkelanjutan yang bukanlah hal utama dalam membangun Indonesia.

"Yang penting bukan adu istilah, tetapi adu jalan pikiran yang benar agar tiap tahap itu naik pangkat," tutur Anas.

(*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved