Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Firasat Pemancing Tewas di Waduk Cengklik Boyolali, Sempat Bilang Ingin Pulang dengan Baju Basah

Sebelum ditemukan tewas tenggelam, korban sempat mengungkap firasatnya untuk pulang dalam kondisi baju basah.

TribunSolo.com/Dok. Polsek Sambi
Jenazah pemancing yang tewas tenggelam di Waduk Cengklik, Boyolali, Selasa (29/8/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Warga Simo, tewas saat memancing di Waduk Cengklik, tepat di wilayah Dukuh Jayan, Desa Senting, Kecamatan Sambi, Boyolali, Selasa (29/8/2023).

Korban yang bernama Muhammad Reza Adi Saputra (21) itu tewas setelah tenggelam saat mancing dengan cara nyobok atau merendam sebagian tubuhnya di air.

Korban diketahui memang memiliki hobi memancing.

Dia pun sudah berulang kali memancing di perairan Waduk Cengklik.

Sebelum ditemukan tewas tenggelam, korban sempat mengungkap firasatnya untuk pulang dalam kondisi baju basah.

Samadi, pemilik parkiran di pinggir waduk mengaku awalnya tak menyangka pernyataan korban itu merupakan pertanda buruk.

Saat itu, korban yang datang berboncengan dengan temannya sekira pukul 11.00 WIB.

Sesampainya di parkiran, korban pun nampak ingin segera mancing ikan di Waduk Cengklik.

Setelah memarkirkan sepeda motornya, keduanya langsung bergegas menuju perairan Waduk Cengklik.

"Masuk ke waduk ya kurang lebih jam 11.15 WIB. Di sini (parkiran) tidak begitu lama. Langsung turun (mancing)," kata Samadi.

Temannya yang sempat berganti pakaian pun meminta korban untuk juga berganti pakaian.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Pemancing di Waduk Cengklik : Datang dengan Teman, Baru Setengah Jam Memancing

Baca juga: Identitas Pemancing Tewas Tenggelam di Waduk Cengklik Boyolali : Warga Simo, Masih 21 Tahun

Keduanya memang bisa mancing dengan cara nyobok.

Yakni dengan memasukkan sebagian tubuhnya ke dalam air.

Dengan berganti pakaian mancing, saat pulang nanti bisa berganti dengan pakaian yang dipakai saat berangkat.

Namun, dengan jelas korban langsung menyahut dengan jawaban mengejutkan.

"Ora, muleh telesan wae ra po-po. (Tidak, pulang memakai pakaian basah tidak apa-apa)," katanya.

Perkataan itu didengarnya dengan jelas.

Dia pun awalnya mengira hal itu hanyalah perkataan biasanya.

Namun, setelah kejadian, dia baru sadar jika perkataan itu benar terjadi.

Korban pulang ke rumahnya di Simo dengan mengenakan pakaian basah.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak berwajib, dan tim medis, jenazah korban yang masih mengenakan pakaian basah dan ditutup dengan kain jarik dibawa dengan mobil ambulans diantarkan ke rumahnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved