Pemilu 2024
Tanggapi Aksi Gibran hingga Bobby Pasang Stiker Pilih Ganjar, PDIP: Bukan Kampanye Cuma Sosialisasi
Pihak PDIP menanggapi terkait dengan tudingan yang menyebut partainya mencuri start kampanye di Pemilu 2024.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Pihak PDIP menanggapi terkait dengan tudingan yang menyebut partainya mencuri start kampanye di Pemilu 2024.
Sebelumnya diketahui tindakan tempel stiker dan video ajakan memilih bakal calon presiden (bacapres), Ganjar Pranowo sempat menjadi sorotan.
Baca juga: Video Ajak Pilih Ganjar Pranowo Dinilai Curi Start Kampanye oleh Pengamat, Gibran Siap Diperiksa
Sebagai informasi, aksi PDIP menempel stiker dan membuat video ajakan memilih Ganjar yang melibatkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, hingga Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menjadi sorotan.
PDIP dianggap mencuri start lantaran kampanye baru akan dilakukan secara serentak pada 28 November 2023 mendatang.
Hal ini termuat dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu 2024, dikutip dari Indonesia Baik.
Dikutip dari TribunNews, Pakar hukum kepemiluan Universitas Indonesia (UI), Titi Anggraini, turut membenarkan soal aturan tersebut.
"Sudah jelas (PDIP curi start kampanye). Masa kampanye itu kan baru 28 November," kata Titi, Senin (28/8/2023).
Sementara itu Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, membantah soal tudingan yang mengatakan partainya mencuri start kampanye Pemilu 2024.
Menurutnya tindakan yang dilakukan tersebut hanya sosialisasi.
"Bukan kampanye. Bukan, itu kan cuma sosialisasi, kan boleh," kata Djarot saat ditemui Kompas.com, Selasa (29/8/2023).
Soal aksi menempel stiker, Djarot menegaskan sudah dilakukan dengan meminta izin ke pemilik rumah.
"Nempel stiker, itupun dengan izin. Misalkan rumah kamu, hei boleh nggak saya tempel stikernya Pak Ganjar," imbuh dia.
Baca juga: Bawaslu Proses Video Gibran hingga Bobby Ajak Coblos Ganjar, Ingatkan Kepala Daerah Berhati-hati
Djarot pun kembali menegaskan, aksi PDIP tersebut sama dengan pihak lain yang memasang baliho gambar caleg ataupun bacapres.
Ia menilai hal sedemikian rupa sah-sah saja asalkan tidak ada unsur pemaksaan.
"Sosialisasi kan boleh. Sama dengan yang lain, gambar dipasang di mana-mana."
"Asalkan apa, asalkan itu tidak ada unsur paksaan," tegasnya.
Tetapi, saat disinggung mengenai video ajakan memilih Ganjar yang sudah dihapus, Djarot mengaku tak tahu.
"Nggak tahu saya kalau itu (video dihapus)," ujar dia sambil berlalu.
(TribunNews/Kompas.com)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.