Berita Sragen
3 Kambing di Sragen Mati Mendadak, DKP3 Duga Alami Dehidrasi dan Heat Stroke Imbas Cuaca Panas
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Sragen, Toto Sukarno mengatakan ternak bisa mengalami heat stroke ataupun dehidrasi ketika digembala
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Sragen menjelaskan penyebab sementara kambing-kambing di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen mati mendadak.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Sragen, Toto Sukarno mengatakan kambing-kambing itu mati diduga karena mengalami dehidrasi atau mengalami heat stroke.
Sementara untuk memastikan penyebab kematian kambing di Desa Tanggan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel yang sudah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Hewan Surakarta.
"Yang pasti kami sudah mengambil sampel untuk dicekkan ke Lab di Solo, terus kemungkinan besar, kambing itu mati karena inikan El Nino, hawanya panas," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (31/8/2023).
"Kemungkinan heat stroke, mungkin juga dehidrasi atau kekurangan cairan," sambungnya.
Ia menerangkan ternak bisa mengalami heat stroke ataupun dehidrasi ketika digembala di tempat yang panas.
Karena kepanasan, akhirnya ketika dibawa pulang, kambing-kambing itu merasa lemas.
Setelah diberi minum, kambing-kambing itu malah mati.
Baca juga: Tiga Ekor Kambing Mati Mendadak di Sragen, Pemilik Sebut karena Terdampak Cuaca Panas
Baca juga: Kisah Sedih Yahdi Warga Sragen, Tiga Kambingnya Mati Mendadak, Awalnya Alami Lumpuh
"Cerita dari peternak setelah digembala (kambing) itu pulang lemas, setelah dikasih minum malah mati," ujarnya.
Dan menurut Toto, kematian hewan ternak karena cuaca panas memang biasa terjadi.
"Memang cuacanya ekstrem seperti ini bisa dehidrasi, bisa heat stroke, heat stroke bisa terjadi setelah dia kepanasan, diberi minum banyak itu jantungnya bisa tidak bisa berdetak, akhirnya mati," terangnya.
Toto menambahkan berdasarkan hasil koordinasi antara Dinas Lingkungan Hidup, Koramil Gesi dan DKP3 dan pengecekan lapangan, ternyata hanya 18 ekor kambing yang mati.
Sedangkan, menurutnya tidak ada sapi yang mati.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data dari Kepala Desa Tanggan menyebut ada 57 ekor kambing dan 4 ekor sapi yang mati karena terdampak El Nino.
"Setelah di cross check di lapangan tidak sebanyak itu, hanya 18 kambing yang mati, terus ada berita sapi mati 4, saya cek ke peternak itu tidak mati, tapi dijual," jelasnya.
"Jadi tidak ada kematian sapi, adanya kematian kambing di Tanggan," pungkasnya.
(*)
Modus Wanita Lulusan SMA Asal Sragen Jadi Dokter Gadungan di Bantul: Tipu Korban hingga Rp 538 Juta |
![]() |
---|
Seorang Warga Sragen Nekat Jadi Dokter Gadungan di Bantul: Pasien Divonis HIV, Raup Setengah Miliar |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
![]() |
---|
Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.