Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Soal ASN Solo yang Bakal Kerja Seperti Karyawan Perusahaan Startup, Gibran Sebut Emoh WFH dan WFA

ASN Solo bakal mengadopsi sistem kerja baru. Mereka disebut bakal bekerja lebih fleksibel. Namun tidak menerapkan WFH atau WFA.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - ASN Solo bakal beradaptasi dengan sistem kerja baru. 

Mereka rencananya bakal mengadopsi sistem kerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dimana pola kerjanya seperti Perusahaan Startup Digital.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membenarkan soal adopsi sistem kerja ini. 

Pola ini menuntut tiap pegawai bisa lebih fleksibel sehingga lebih responsif menghadapi persoalan.

"Dari dinas ini bisa minta bantuan dinas sana untuk gabung tim untuk menyelesaikan masalah tertentu. Itu bisa banget diterapkan di Solo. Itu biasanya diterapkan di startup digital di perusahaan swasta," jelas Gibran saat ditemui di kantornya, Rabu (30/8/2023).

Pemerintah Kota Solo sudah menerapkan sebagian kecil dengan penilaian Key Performance Index (KPI).

"Ya apa yang saya pelajari di Jabar Pak Ridwan Kamil selaku Gubernur cukup bagus ya. Kalau sini sudah KPI diperkuat lagi seperti aplikasi dijalankan di jabar," ujarnya.

Baca juga: Harapan Gibran soal Pola Kerja Pemkot Solo di Masa Depan: Bekerja Seperti Perusahaan Startup Digital

Dengan demikian para Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa lebih cepat dalam merespon berbagai permasalahan di masyarakat. Pelayanan pun bisa ditingkatkan.

"Kecepatan merespon, kecepatan pelayanan. Birokrasi yang tidak kaku. Space kantor yang tidak qubicle. Tidak terkotak-kotak. Semua penyelesaian masalah team based," terangnya.

Ia ingin banyak memotong birokrasi yang berbelit-belit.

"Itu bagus itu mau saya tiru. Pelayanan lebih cepat, respon lebih cepat, birokrasi dipotong. Budayanya harus dihapus. Budaya jelek," jelasnya.

Namun, ia belum menerapkan Work from Home (WFH) atau Work from Anywhere (WFA).

Sebab, pengawasan pegawai dinilai lebih sulit.

"Yo ngantor no. Sebisa mungkin tetap di sini. Urusan WFH dan WFA mengko sik (nanti dulu). Tetap di sini dulu. Biar kita lebih mudah memonitor. Ngantor ning kene we kadang-kadang kaya gitu opo meneh ning ngomah (Kantoran di Pemkot saja kadang-kadang kayak gitu apalagi dirumah)," terangnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved