Kata Adik Pedagang Sayur Korban Pencurian Pikap di Boyolali: Lintasi Polisi Tidur, Pelaku Tak Ngerem

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Rasa curiga sempat menghinggapi Sular, adik Nuri korban pencurian mobil milik pedagang sayur di Dukuh Tempel, Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. 

Itu muncul sebelum pikap Mitsubishi SS bernopol AD-1671-WM raib digondol maling. 

Sular yang tinggal tepat di sebelah timur kios sayur milik Nuri sempat menciru aroma ketidakberesan. 

Pasalnya, mobil kakaknya itu tak pernah keluar di jam-jam segitu.

Mobil Nuri diketahui tidak ada sekira pukul 04.30 WIB. 

Baca juga: Sedihnya Pedagang Sayur di Boyolali, Mobil Pikap yang Dipakai Buat Kulakan Raib Dicuri

Itu sempat terparkir di halaman depan kios.

Mobil itu hanya dipakai buat kulakan ke Pasar Cepogo pada sore hari sekira pukul 16.00 WIB.

"Saya sebelum subuh kan bangun, terus ke belakang wudu," kata dia.

"Nah, saat itu saya dengan suara starter mobil kakak saya," imbuhnya.

Yang lebih mencurigakan lagi, suara starter yang terdengar dari dalam rumahnya itu berasal dari perempatan pojokan rumahnya.

Baca juga: Peduli Keselamatan Berkendara, Smartfren dan Polres Boyolali Sebarkan Pembatas Jalan di Boyolali

Padahal, mobil kakaknya itu diparkirkan di gang di sela-sela toko dan rumah.

"Tanpa dipanasi langsung di gas banter, ke selatan. Sehingga saat melintasi anggelan (polisi tidur), suaranya banter banget. mak glodak," jelas dia.

"Di perempatan ke selatan itu ada anggelan-nya (polisi tidur) to, ga di rem langsung digas banter," tambahnya.

Mendengar hal itu, dia pun langsung keluar rumah untuk melihat kondisi mobil kakaknya.

Benar saja, mobil yang dibeli tahun 2017 sudah tak ada.

Dia kemudian membangunkan kakaknya.

(*)