Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tabrak Lari di Solo

Anak Korban Tabrak Lari Yos Sudarso Solo Ingin Teruskan Usaha Angkringan Ayahnya, Ini Alasannya

Putra sulung korban, Argo (28) mengaku akan meneruskan usaha ayahnya ini. Menurutnya, membangun usaha semacam ini tidaklah mudah.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Anak sulung korban tabrak lari, Argo (28) menabur bunga sambil berdoa di lokasi tabrak lari yang merenggut nyawa ayahnya, Sumarno pada Selasa (12/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seorang pedagang angkringan, Sumarno meninggal setelah menjadi korban tabrak lari di Jalan Yos Sudarso, Solo.

Ia meninggalkan keempat anak dan usaha angkringan yang digeluti sejak lama, Wedangan Mas Sumar Tanggul.

Putra sulung korban, Argo (28) mengaku akan meneruskan usaha ayahnya ini.

Menurutnya, membangun usaha semacam ini tidaklah mudah.

"Saya tetap melanjutkan karena itu usaha Bapak dari dulu. Bapak yang mulai dan Bapak yang bikin. Bapak yang pontang-panting puluhan tahun. Tetap saya lanjutkan," ungkapnya saat ditemui Selasa (12/9/2023).

Sebelum ayahnya meninggal, ia sudah ikut terjun untuk membantu.

Baca juga: Pelaku Tabrak Lari Yos Sudarso Solo Masih Misteri, Anak Korban Sampaikan Pesan : Kenapa Anda Lari?

Argo sengaja tidak merantau agar bisa menemani ayahnya berjualan.

"Sebenarnya saya kerja di luar saya bisa. Cuma kasihan. Udah usaha enak. Udah jalan hasil seberapa ndak pa-pa yang penting saya bantu," terangnya.

Ia ingin bisa menggantikan ayahnya menjadi tulang punggung keluarga.

Adik-adiknya yang masih sekolah masih membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Yang satu udah kerja di luar kota. Yang dua masih SMP dan SD. Saya yang bantu Bapak juga buat usaha," jelasnya.

Namun, ia belum bisa memulai kembali usaha tersebut.

Sejauh ini ia masih fokus untuk mengusut kasus tabrak lari yang menewaskan ayahnya. Sampai saat ini pelaku belum ditemukan identitasnya.

Baca juga: 7 Hari Meninggalnya Pedagang Angkringan Tabrak Lari Yos Sudarso Solo, Anak Korban Tabur Bunga di TKP

"Tapi tanpa Bapak saya tidak bisa apa-apa. Maksudnya saya belum tenang karena kasus ini belum clear. Kalau sudah ketemu pelaku mungkin mediasi mungkin saya lanjutkan usaha Bapak lagi," terangnya.

Pihak keluarga pun ingin agar kasus ini diusut tuntas.

"Keluarga meminta saya agar segera diusut tuntas. Dari keluarga masih bertanya-tanya," terangnya.

Saat ini perekonomian keluarga juga belum pulih.

Ayahnya selama ini dengan usaha angkringan menjadi tulang punggung keluarga.

"Perekonomian belum kembali seperti dulu. Karena belum ada yang bekerja. Bapak kan tulang punggung keluarga. Adik saya masih kecil-kecil," jelasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved