Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Persis vs PSIS

Apesnya Warga Sukoharjo, Keluar Beli Makan, Malah Ada Hujan Batu & Motor Dibakar Usai Persis vs PSIS

Nasib apes dialami Faesal (28), warga Kampung Purwogondo, Kelurahan/Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo di Jalan Solo-Boyolali, Sabtu (16/9/2023)

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Tri Widodo
KOLASE FOTO : Sosok Faesal, anak pemilik sepeda motor yang dibakar suporter setelah laga Persis Solo vs PSIS Semarang, Minggu (17/9/2023) (kiri), Pemotor melewati lokasi pembakaran sepeda motor milik warga Purwogondo Kartasura, Sukoharjo, Minggu (17/9/2023) (kanan). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Nasib apes dialami Faesal (28), warga Kampung Purwogondo, Kelurahan/Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo di Jalan Solo-Boyolali, Sabtu (16/9/2023). 

Sepeda motor milik ibunya diduga dibakar suporter yang sedang melakukan perjalanan pulang ke arah Semarang. 

Sebelum kejadian, Faesal sudah berpamitan kepada ayahnya, Intras (52) untuk membeli makan di luar rumah. 

Faesal mengendarai sepeda motor ibunya Honda Karisma dengan nopol AD-6695-FK.

Dia pun keluar dari gang rumah yang ada di Kampung Purwogondo, Kelurahan/Kecamatan Kartasura.

Baca juga: Comeback Manis Muhammad Riyandi di Persis vs PSIS usai 7 Bulan Absen : Cleansheet di Derby Jateng

Sesampainya di persimpangan dekat akses keluar bus dari terminal Kartasura, Faesal bertemu dengan rombongan suporter.

Rombongan suporter tersebut melaju dari arah timur ke barat. 

Melihat rombongan itu, Faesal lalu menyetandardkan sepeda motornya.

Itu dilakukan Faesal di sebelah selatan persimpangan.

Dia ingin melihat rombongan yang melintas itu.

Tak taunya, rombongan suporter itu malah melemparinya dengan batu.

Ada juga yang sampai berhenti.

Baca juga: Rahasia Persis Solo Gulung PSIS Semarang, Leo Medina : Menjaga Ball Position, Pertahanan Rapat

Dihujani batu, dia panik, berlari ke sepeda motornya.

Di tengah Kepanikan itu usahanya buat nyalakan kontak sepeda motor tak langsung berhasil.

Sementara, hujan batu masih terus berlangsung.

Dari pada nyawa jadi korbannya, dia pun langsung meninggalkan motor itu.

"Yo wes Wedi to, pit e Keri tak tinggal Kono, dibakar saking Semarang. ( Saya takut, sepeda motor akhirnya tertinggal lalu dibakar oleh suporter dari Semarang)," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved