Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali

Rencana Pengkajian Ulang Penutupan Jalur Pendakian Gunung Merapi : BTNGM Bakal Gandeng BPPTKG Jogja

Jalur pendakian Gunung Merapi selama lima tahun terakhir. BTNGM Kini berencana mengkaji ulang penutupan jalur pendakian tersebut.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
Istimewa
Penampakan Gunung Merapi saat terjadi guguran lava, Minggu (10/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Jalur pendakian Gunung Merapi selama lima tahun terakhir. 

Itu membuat aktivitas pendakian ke gunung tersebut tidak bisa dilakukan. 

Penutupan jalur pendakian Gunung Merapi berakitan dengan aktivitas gunung. 

Aktivitas Gunung Merapi meningkat dari normal menjadi waspada sejak tahun 2018.

Kondisi tersebut membuat jalur pendakian sampai saat ini ini ditutup.

Baca juga: Fauna di Merapi Tetap Bertahan di Daerah Asalnya, Tak Pindah Meski Dilontari Lava dan Terjadi Erupsi

Hanya petugas dan pihak yang diberikan izin saja yang diperkenankan mendaki gunung setinggi 2.910 meter diatas permukaan laut (MDPL) itu.

Namun, karena sudah terlalu lama ditutup, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Muhammad Wahyudi berencana melakukan kajian ulang penutupan jalur pendakian Gunung Merapi.

Gunung Merapi memiliki dua jalur pendakian, yakni Selo, Boyolali dan Sapu Angin, Klaten.

Rencana kajian itu pun telah disampaikan ke Balai Penyelidikan dan pengembangan teknologi kebencanaan geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Karena memang, TNGM merupakan kawasan pelestarian alam yang memiliki tempat pendakian.

"Saya sudah sering ditanya, kapan (pendakian gunung Merapi) dibuka," katanya.

Baca juga: Pendaki Ilegal Asal Spanyol di Gunung Merapi Kena Sanksi: Dibina, Hapus Foto Selama di Merapi

Hanya saja, pihaknya belum bisa menyempaikan kapan pendakian gunung Merapi ini dibuka.

Pihaknya perlu melakukan pengkajian pendakian Merapi bersama BPPTKG.

Dengan begitu, pihaknya bisa mendapatkan dasar secara ilmiah mengenai pendakian gunung Merapi.

Apakah ditutup selamanya, atau bisa dibuka untuk pendakian dengan catatan.

Sementara itu, dari laporan tertulis BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved