Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Wacana 2 Paslon di Pilpres : Pengamat Sebut Mustahil Duet Ganjar-Prabowo, Justru AMIN yang Terancam

Wacana Pilpres 2024 diikuti dua pasangan calon itu mengemuka dari Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fuwaid.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunNews
Kolase tiga bakal calon presiden, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan 

TRIBUNSOLO.COM - Beberapa waktu belakangan kembali mencuat wacana dua poros di Pilpres 2024.

Wacana Pilpres 2024 diikuti dua pasangan calon itu mengemuka dari Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fuwaid.

Menurut Jazilul, tak tertutup kemungkinan jika hanya satu pasang calon (paslon) yang bakal melawan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN).

Baca juga: Kaesang Gabung PSI, Spanduk Welcome Bro K Bertebaran di Solo

Alasannya, di tengah waktu yang singkat menuju pendaftaran pasangan calon, kedua bacapres lawan, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo seolah kesulitan menentukan cawapres.

Wacanna Prabowo dan Ganjar bersatu di Pilpres 2024 pun mencuat.

Namun Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, punya analisis berbeda.

Dia menilai pernyataan Jazilul itu tak serius. 

Menurutnya, Jazilul justru seolah meledek Prabowo dan Ganjar. 

Baca juga: Kata Grace Natalie soal Arah Jokowi di Pilpres 2024 : Ojo Kesusu, Masih Banyak Drama Sinetron

"Itu kan pernyataan Gus Jazilul ya, saya kira sedang meledek Ganjar dan Pak Prabowo sebetulnya," kata Ray sambil tertawa, dikutip dari youTube KompasTV, Kamis (21/9/2023).

"Bukan maksud serius itu, tapi sedang meledek saja, lho ini kok Pak Prabowo sama Ganjar belum juga mengumumkan pasangannya emang mau disatuin. Jadi saya pikir itu bukan pikiran serius Pak Jazilul," lanjutnya. 

Ray Rangkuti mengatakan sangat mustahil Prabowo dan Ganjar berduet di Pemilu 2024.

"Kedua, kalau mengandaikan Gerindra dalam hal ini Prabowo bertemu dengan Ganjar bertemu di satu perahu, menurut saya hal itu adalah hal yang mustahal," ujanrnya. 

Baca juga: Jawaban Ganjar Pranowo saat Ditanya Kemungkinan Jadi Boneka Megawati jika Menang Pilpres 2024

Justru ada kemungkinan dua poros di Pilpres 2024 terwujud apabila Anies dan Cak Imin yang memilih batal mencalonkan diri di Pilpres 2024.

"Saya membayangkan kalau poros itu artinya Cak Imin dan Anies menyatakan tidak sanggup lagi, kita serahkan Ganjar dan Pak Prabowo yang maju, itu mungkin."

"Tapi kalau membayangkan Prabowo dan Ganjar dalam satu perahu, itu kansnya hanya 10 persen, kalau itu mungkin," ujarnya. 

Ray Rangkuti menhebut, isu 2 poros untuk skema Ganjar dan Prabowo bersatu akan mungkin terwujud jika dua bacapres itu memiliki selisih angka elektabilitas yang tinggi atau minimal 7 persen. 

"Jadi oleh karena itu, itu udah sulit, kecuali kalau ada selisih suara antara Pak Ganjar dan Prabowo minimal 7 persen, jadi tinggal siapa yang lebih tinggi dari mereka yang mencalonkan sebagai presiden dan wakil presiden."

"Tapi kenyataan tidak ada sampai 7 persen, kenyataannya selisihnya di margin error kan. Oleh karena itu tipis kemungkinan wacana dua poros kalau yang dibayangkan itu adalah Ganjar dan Prabowo dalam satu perahu itu tidak mungkin," pungkasnya. 

Sementara itu, bakal calon presiden (Bacapres) PDIP Ganjar Pranowo menanggapi soal wacana dia berduet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo mengakui jika segala kemungkinan masih bisa terjadi sebelum pendaftaran bakal capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI.

"Kalau politik itu sebelum nanti ditetapkan di KPU, semua peluang bisa terjadi," kata Ganjar di Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Politikus PDIP Ini Nilai Ganjar Capres Paling Bersih: yang Lain Butuh Deterjen Supaya Nodanya Hilang

Adapun wacana duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto ini mencuat kembali menyusul pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid.

Politikus PKB itu berpandangan bahwa ada kemungkinan Pilpres 2024 hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Belum tentu ada tiga poros, bisa jadi dua poros, kita tunggu nanti," kata Jazilul di kompleks parlemen, Senin (18/9).

Dirinya lantas memberi penjelasan terkait pendapat pribadinya tersebut.

Baca juga: Anies Baswedan Sindir Penegakan Hukum di Indonesia : Mereka yang Kuat Tidak Tersentuh

Menurutnya, hal ini melihat dengan sisa satu bulan jelang pendaftaran bakal capres dan cawapres.

Koalisi pengusung Ganjar dan Prabowo, masih belum juga memutuskan bacawapres.

Meski demikian, dia enggan megungkapkan terkait siapa nantinya bacapres dalam dua poros tersebut.

Jazilul memastikan Anies-Cak Imin tetap siap menghadapi skema apa pun di 2024.

Ketika ditanyai peluang peleburan kubu Prabowo dengan Ganjar, Jazilul enggan buka suara.

Baca juga: Hasil Survei Anies-Cak Imin Selalu Terbawah, PKS Ogah Terpengaruh, PKB Yakin Bakal Naik Perlahan

Seperti diketahui, sejauh ini sudah ada tiga nama yang dideklarasikan sebagai bacapres untuk Pilpres 2024.

Mereka yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Ganjar didukung oleh beberapa partai politik (parpol), diantaranya PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.

Sedangkan, Prabowo diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), di mana partai pendukungnya yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, Gelora, PBB, dan Garuda.

Anies Baswedan diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) telah mendapat dukungan tiga partai politik dari parlemen yakni Partai Nasdem, PKB, dan PKS.

Namun, di antara ketiga bacapres tersebut, baru Anies yang telah memiliki bakal calon wakil presiden atau bacawapres, yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved