Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Mantan Wabup Jember Bakal Berhenti Salat Istikharah Bila Mahfud MD Maju Cawapres di Pilpres 2024

Kiai Abdul Muqit Arief akan berhenti salat istikharah apabila Mahfud MD, maju sebagai cawapres di Pemilu 2024.

Penulis: Tribun Network | Editor: Mardon Widiyanto
YouTube/TVR Parlemen via Tribunnews
Mahfud MD dalam dengar pendapat di Komisi III DPR, Rabu (30/3/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah Karangharjo Silo Jember, Kiai Abdul Muqit Arief akan berhenti salat istikharah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, Mahfud MD, maju sebagai cawapres di Pemilu 2024.

Dia yang juga Mantan Wakil Bupati Jember ini mengaku terus melakukan salat istikharah untuk mencari petunjuk kepada tuhan dalam menentukan calon pemimpin nasional pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yang ideal.

Baca juga: Kritik Jokowi Soal Polemik TikTok Shop: Itu Sosial Media, Bukan Ekonomi Media

Hal tersebut dia ucapkan saat sambutan pada acara silaturahmi Kebangsaan Santri Ponpes Al-Falah Silo Jember, Minggu malam (24/9/2023)

Kiai yang pernah menjabat Jadi Wakil Bupati Jember periode 2016-2021 ini mengaku, salat Istikharah itu tidak akan dilakukan, bila Mahfud MD bersedia menjadi pendampingan salah satu bakal Calon Presiden (Capres) 2024.

"Jadi kami akan salat Istikharah pak Mahfud. Kecuali, kalau pak Mahfud MD bersedia,untuk mendampingi calon pemimpin masa depan. (calon presiden 2024). Kalau beliau bersedia, saya katakan saya pribadi tidak akan Istikharah," katanya 

Menurutnya, hal itu sengaja dilakukan, karena laki-laki ahli Ilmu Hukum Tata Negara tersebut sangat pantas untuk berduet dengan salah satu kandidat Capres.

"Ibarat kata, saya punya uang mau beli mobil, saya cocok dengan bodynya, dengan mesinnya. Masak saya harus istiqoroh dulu, kan tidak masuk akal," kata pria yang akrab disapa Kiai Muqit ini.

Oleh karena itu, Kiai Muqit mengaku bersyukur karena Menkopolhukam RI bersedia untuk berkunjung di Ponpes yang berada di ujung Timur Wilayah Kabupaten Jember ini.

Menko Polhukam Mahfud MD saat ditemui di kompleks Kemeterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyebut pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan memiliki informasi intelijen terkait internal partai politik tidak bisa disalahkan, Minggu (17/9/2023).
Menko Polhukam Mahfud MD saat ditemui di kompleks Kemeterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyebut pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan memiliki informasi intelijen terkait internal partai politik tidak bisa disalahkan, Minggu (17/9/2023). ((KOMPAS.com/Syakirun Ni'am))

Baca juga: Pengamat Sebut Mahfud MD Cawapres Ideal Bagi Ganjar Pranowo, Bisa Bangun Citra Berintegritas

"Marilah didoakan bersama, pak Mahfud MD yang kami cintai selalu dalam lindungan Allah. Dikaruniai keselamatan dan kesehatan, serta diarahkan oleh Allah menjadi figur dan pemimpin yang berhikmah pada tatanan pemimpin yang lebih tinggi," tutur Alumnus Ponpes Annuqayah Guluk-guluk Sumenep.

Kiai Muqit mengaku sosok pemimpin negara ini yang ideal, tidak cukup hanya berdasarkan hasil survei dan popularitas saja. Tetapi, juga harus bisa menyatukan seluruh keragaman di Indonesia.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menabahkan supaya Menkopolhukam RI sering-sering berkunjung di Bumi Pandalungan, yang memiliki 2,6 juta penduduk.

"Dan Jember ini punya arti, yaitu Jembatan menuju berkah. Sehingga kalau ajunan (anda) datang ke Jember akan semakin berkah," tambahnya.

Mengingat, kata Hendy, ada sebanyak 650 lebih Ponpes di Kabupaten Jember yang jumlah santrinya lebih dari lima ratus orang yang bermukim.

"Kalau dengan pesantren yang santrinya dibawah seratus orang , totalnya ada 1150 Pesantren yang di Kabupaten Jember," paparnya.

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam RI) , Mahfud MD menegaskan, bahwa hal tersebut adalah urusan Partai Politik yang bertarung di Pemilu 2024.

"Cawapres itu urusan Parpol ya," ujarnya sebelum Silaturahmi Kebangsaan di Pondok Pesantren Al-Falah Kecamatan Silo Jember.

Menurutnya, hanya parpol yang bisa mengelola itu dan lembaga politik ini pula lah, yang bisa memberikan penjelasan soal tersebut.

"Biar parpol yang mengolah dan parpol yang menjawab," kata Mahfud.

(*)

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved