Berita Boyolali

Inspirasi Jualan Nyentrik Muklis Bakul Es Boyolali : Dari Pedagang Asongan Majelis Gus Iqdam Blitar 

Cara tak biasa dilakukan Muklis Bagas Prihantoro dalam berjualan es di Majelis Selawatan.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Istimewa
KOLASE FOTO : Tangkapan layar Muklis Bagas Prihantoro saat berjualan es teh di majelis sholawat. 

"Terus banyak Jemaah yang nempeli stiker di helm, terus bikin story,”.

“Terus ditambah, saya terinspirasi juga sama mas Roni bakul cripingnya Sabilu Taubah Gus Iqdam, itu membawa kata-kata,".

"Kelihatannya Solo Raya dikasih kata-kata ya masuk,".

"Saya mencoba, cari kata-kata di tiktok, di google atau dawuh-dawuh dari kyai, habaib, saya masukkan,” sambungnya.

Baca juga: Pemicu Siswa Asal Semarang dan Salatiga Hendak Serang Sekolah di Boyolali, Saling Ejek di Medsos

Dia mengaku sejak kecil memang sudah suka dengan selawat. 

Dia pun sering menghadiri majelis-majelis selawat. 

Awalnya, hadir ke majelis sholawat Habib Syach.

Kemudian dia ikut Habib Ali, keponakan Habib Syech yang di Boyolali. Ikut rutin. 

“Sempat sebelum terjun ke ini (jualan es teh), saya sudah terjun ke dunia penjualan di majelis, disuruh beliau (Habib Ali) jualan parfum dulu," ucap dia.

"Di setiap majelisnya beliau. Kemudian ada Habib Syech di Klaten. Iki ketoke dodol es teh cocok (Ini sepertinya jualan es teh cocok),” imbuhnya. 

Dia pun lalu membikin tepak atau nampan sendiri untuk memulai jualan es.

Namun itu tidak bertahan lama.

Baca juga: KESAKSIAN Polisi Amankan Siswa Hendak Tawuran di Boyolali, Sempat Ada yang Mau Kabur 

Baru dua, tiga kali jualan, dia berhenti.

“Terus saya nikah. Masih keliling majelis tapi sudah nggak jualan lagi,” jelasnya.

Sebelum jualan es teh lagi, dia sempat juga bekerja sebagai kurir di jasa paket. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved