Hashim Djojohadikusumo Nilai Gibran Sosok yang Bisa Lengkapi Prabowo Subianto, Ini Alasannya

TRIBUNSOLO.COM - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengakui jika Gibran Rakabuming Raka merupakan sosok bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang ideal untuk Prabowo Subianto.

Menurutnya, Gibran sangat cocok mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang.

Hashim menilai figur wali kota Solo itu bisa mengimbangi figur Prabowo sebagai politisi senior yang kaya pengalaman.

Baca juga: Pelaku Vandalisme di JPO Manahan Siap-siap, Gibran Tegaskan Bakal Tindak Tegas

Diketahui, Gibran saat ini masih berusia 36 tahun dan tergolong baru di dunia politik.

"Saya kira akan balance (seimbang). Kalau nanti jadi wakil presiden lima tahun lebih, pengalamannya akan bertambah, saya kira ini pasangan ideal," katanya dalam acara Millenial Fest 08 di Surabaya, Jumat (29/9/2023).

Sementara soal wacana menduetkan Prabowo dan Gibran, Hashim saat ini masih menunggu putusan Mahkamah Agung soal gugatan batas usia capres dan cawapres.

"Kita tunggu hasil putusan MA bagaimana," jelas adik Prabowo Subianto ini.

Dia lantas menyebut sejumlah nama yang berpeluang jadi cawapres Prabowo selain Gibran.

Baca juga: Kesalnya Gibran, Sudah Suguhkan Wadah Bagi Seni Mural, Tapi Aksi Vandalisme Masih Marak di Solo

Nama-nama tersebut antara lain Erick Tohir (Menteri BUMN), Airlangga Hartarto (Ketua Umum Partai Golkar), dan Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim).

Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak menjawab pertanyaan soal politik saat jam kerja. 

Hal ini dikatakan Gibran saat ditanya soal kemungkinan menjadi Bacawapres Prabowo pada 2024.

Seperti diketahui, Gibran didorong oleh Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah untuk jadi Bacawapres Prabowo. 

Sebagai konsekuensinya ia harus menyeberang dari Koalisi PDI Perjuangan ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca juga: Gibran Pastikan Bakal Hadiri Rakernas PDIP di Jakarta, Berangkat Hari Ini

Ia pun mengungkapkan tidak bisa asal keluar dari PDI Perjuangan.

"Nggak bisa kayak gitu asal-asal keluar," terangnya saat ditemui di kantornya, Rabu (27/9/2023).

Namun, ia tidak ingin menanggapi lebih jauh.

"Saya tidak akan menanggapi itu. Apalagi menanggapi itu di jam kerja," jelasnya.

(*)