Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri

Ditinggal Jenguk Bayi, Rumah Warga Wonogiri Terbakar Akibat Perapian dari Kandang Sapi

Rumah di Wonogiri terbakar akibat perapian. Api menyambar jerami di kandang sapi dan merembet ke rumah warga.

Istimewa
Kebakaran rumah warga Kecamatan Sidoharjo, Minggu (1/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Rumah warga Wonogiri lagi-lagi terbakar akibat api dari perapian, Minggu (1/10/2023).

Kepala UPT Damkar Wonogiri, Joko Santosa, mengatakan kebakaran itu terjadi di rumah Sakidi warga Dusun Kopen RT 1/IX, Desa Tempursari, Kecamatan Sidoharjo.

"Kami terima laporan pukul 16.05 WIB. Kemudian mengerahkan dua unit mobil Damkar dengan 6 personil," jelasnya, Senin (2/10/2023). 

Menurutnya kebakaran itu bermula saat pemilik rumah membuat blubukan atau perapian di kandang sapinya.

Kemudian oleh pemilik rumah ditinggal pergi untuk menjenguk bayi.

Selanjutnya karena ada angin, maka api menyambar tumpukan jerami dan tumpukan ban yang ada di dekatnya.

"Api kemudian menjalar ke dapur serta rumah induk," jelasnya. 

Dia memastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Menurut Joko, pemadaman dibantu Polsek Sidoharjo, Koramil Sidoharjo dan masyarakat setempat.

Baca juga: Cara Relawan Cegah Kebakaran Hutan Gunung Lawu Merembet, BPBD Karanganyar Sebut Buat Ilaran Api

"Tidak ada korban jiwa dan hewan sapinya bisa diselamatkan. Kerugian diperkirakan sekitar Rp 75 juta," ujarnya. 

Sebelumnya kebakaran rumah akibat perapian juga terjadi di Kecamatan Jatisrono.

Rumah warga ludes usai api dari tungku kayu yang digunakan untuk memasak menyambar rumah. Kebakaran itu terjadi di rumah milik Irmawanto di Desa Sumberejo.

"Kronologi kebakaran itu bermula saat istri pemilik rumah menyalakan api dari tungku kayu bakar untuk keperluan memasak," jelasnya. 

Atas kejadian itu, Joko mengimbau apabila masyarakat pergi keluar rumah, harus dipastikan peralatan listrik, kompor maupun tungku yang tidak digunakan dalam kondisi mati. 

Di bagian lain sejak awal tahun hingga bulan Oktober 2023 ini, Joko menyebut pihaknya sudah melakukan penanganan kebakaran hingga 100 kali. 

"Jika ada masyarakat yang melihat adanya kebakaran untuk segera menghubungi petugas damkar. Kami juga memastikan layanan damkar tak dipungut biaya alias gratis dan selalu siaga 24 jam," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved